Home > Ekonomi

UI Dorong Penguatan UMKM di Perbatasan Entikong

Hasil dari anyaman kalaya sangat beragam, mulai dari keranjang laundry, caping (topi petani), tas, dan keranjang belanja.
Tim Pengabdi FMIPA UI mengadakan program pemberdayaan UMKM di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, pada 26–28 Agustus 2025. (Foto: Dok Humas UI) 
Tim Pengabdi FMIPA UI mengadakan program pemberdayaan UMKM di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, pada 26–28 Agustus 2025. (Foto: Dok Humas UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Entikong adalah kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Wilayah ini mempunyai kerajinan dan kuliner khas yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Salah satu yang menjadi unggulan adalah kerajinan kalaya. Kerajinan berbentuk anyaman tradisional tersebut dibuat dari bahan-bahan alam, seperti daun pandan hutan, rotan, dan resam.

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Depok Mantapkan Strategi Ketahanan Pangan

Hasil dari anyaman kalaya sangat beragam, mulai dari keranjang laundry, caping (topi petani), tas, dan keranjang belanja.

Kerajinan ini tidak hanya memiliki nilai pakai, tetapi juga menjadi bagian dari ekspresi budaya lokal.

Namun, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kesulitan memasaran produk kerajinannya karena tidak menguasai pemasaran digital, seperti memotret produk yang menarik, mengelola media sosial, dan menjual secara online.

Baca juga: KAI dan UI Gelar Pameran Arsip 2025, Tajuknya Ada Buku dan Cinta

Untuk itu, Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) beserta Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial (DPIS) berkolaborasi dengan Yayasan Pandu Cendekia mengadakan program pemberdayaan UMKM di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, pada 26–28 Agustus 2025.

Kegiatan bertema “Penguatan UMKM di.Wilayah Perbatasan” ini bertujuan untuk memberikan berbagai pelatihan kepada warga setempat.

Program pemberdayaan berfokus pada peningkatan daya saing produk lokal yang diikuti oleh 50 peserta dari pelaku UMKM, warga lokal, serta perwakilan komunitas masyarakat.

Baca juga: Wow, Polda Jabar Ungkap Aksi Anarkis di Bandung Didanai Kelompok Internasional

Program ini dijalankan oleh Tim Pengabdian Masyarakat dari Departemen Biologi FMIPA UI yang diketuai oleh Dr. Retno Lestari, M.Si., dengan anggota, yaitu Fajar Reza Budiman, Windya Fajira, Amelia Said, dan Hedza Fadli Robbina.

Menurut Dr. Retno, Entikong merupakan wilayah strategis karena menjadi salah satu pintu utama perdagangan lintas negara.

Tim Pengabdi memberikan pelatihan agar pelaku UMKM di Entikong mampu memasarkan produknya secara online. Pelatihan yang diberikan mencakup lokakarya pengemasan produk, pelatihan pemasaran digital, manajemen keuangan, hingga sosialisasi terkait legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal.

Baca juga: Dikecam Publik, KPU Batalkan Aturan yang Sembunyikan Dokumen Capres/Cawapres

“Untuk bersaing di pasar nasional, produk lokal Entikong harus didukung dengan pengemasan yang menarik, strategi pemasaran yang tepat, pencatatan keuangan yang rapi, serta legalitas yang jelas,” ujar Dr. Retno.

Selain pemaparan materi, peserta mengikuti sesi praktik pembuatan branding produk, desain logo sederhana, label kemasan, serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi. Para pelaku

usaha dibekali kemampuan menyusun pembukuan kas sederhana untuk memisahkan keuangan pribadi dan usaha.

Tim Pengabdi juga membuka Forum Group Discussion (FGD) bersama pelaku UMKM guna membahas tantangan—seperti lemahnya pencatatan keuangan dan penurunan daya beli masyarakat—yang membutuhkan inovasi produk secara berkelanjutan.

Baca juga: PKKMB Unigal 2025 Hadirkan 1.325 Maba, Angkat Isu Anti-Kekerasan hingga Ramah Lingkungan

Selanjutnya, Tim UI memberikan solusi langsung, termasuk teknik fotografi produk untuk promosi digital, serta strategi peningkatan visibilitas melalui platform daring.

Atas kegiatan ini, pemerintah setempat mengapresiasi inisiatif yang dibawa oleh Tim Pengabdi UI.

Camat Entikong, Yulius Eka Suhendra, S.Sos., mengatakan, “Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan Universitas Indonesia melalui program ini. Pelatihan seperti ini sangat

membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk serta memperluas jangkauan pasar mereka. Semoga kegiatan ini dapat berlanjut, sehingga memberikan manfaat yang luas bagi warga,” ucapnya. (***)

× Image