Depok akan Perkuat Ketahanan Keluarga Sejak Anak-anak, Gelar Sekolah Remaja

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok menggelar Sekolah Remaja.
Adapun program Sekolah Remaja merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan keluarga sejak anak-anak hingga remaja.
Visi Kota Depok Bersama Depok Maju melalui misi pertama, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia secara inklusif, Sekolah Remaja juga menjadi implementasi Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 6 Tahun 2024 tentang Peningkatan Ketahanan Keluarga.
Baca juga: Pemkot Depok Canangkan Program Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran
“Dalam perda ini ditegaskan setiap remaja berhak mendapat bimbingan dan informasi mengenai perencanaan hidup yang matang. Sekolah Remaja menjadi salah satu upaya nyata untuk mewujudkan hal tersebut,” ujar Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari dalam keterangan yang diterima, Selasa (16/09/2025).
Menurut Nessi, Pendidikan Anak dan Remaja (PAAR) harus berkelanjutan agar lebih komprehensif. Dengan begitu, nilai-nilai positif dapat terserap optimal oleh anak maupun remaja.
“Remaja mengalami banyak perubahan, baik fisik, psikologis, maupun sosial. Oleh karena itu, penyiapan masa depan dan peran mereka di masyarakat perlu dilakukan sedini mungkin,” ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Majalengka Ajak Warga Tak Diam Jika Ada Kekerasan Perempuan dan Anak
Tahun ini, Sekolah Remaja mengangkat tema Building Positive Minds and Strong Character Together. Tema ini dinilai relevan dengan tantangan yang dihadapi remaja saat ini.
"Membangun pola pikir positif dan karakter kuat membutuhkan kolaborasi keluarga, sekolah, komunitas, dan pemerintah. Dengan sinergi tersebut, diharapkan lahir remaja Depok yang tangguh, sehat, cerdas, dan berintegritas," jelas Nessi.
Selain itu, lanjut Nessi, upaya pemenuhan hak serta peningkatan partisipasi anak dan remaja juga diperkuat melalui wadah seperti Forum Anak dan Forum Genre. Forum Anak berfungsi mengembangkan potensi anak, sementara Forum Genre membantu remaja mempersiapkan masa depan.
Baca juga: Mendorong Kreativitas Kuliner Nusantara dan UMKM Lewat Bright Gas Cooking Competition 2025 di Medan
“Sekolah Remaja menyiapkan materi partisipatif berupa workshop, mulai dari konsep diri, empati, hingga perencanaan masa depan. Materi ini menggabungkan substansi 10 hak anak dan 4 substansi Generasi Berencana (Genre), yang kemudian disusun menjadi empat sesi pengembangan diri anak dan remaja,” terangnya.
Dia berharap, kegiatan ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri remaja, membekali mereka untuk menolak pengaruh negatif, serta menjadikan mereka agen perubahan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
“Prestasi akademik saja tidak cukup. Remaja juga harus memiliki life skill untuk menghadapi tantangan kehidupan ke depan,” harap Nessi. (***)