Menilik Peluang Beberapa Kandidat Mengisi Pos Menteri dan Wakil Menteri

RUZKA–REPUBLIKA NETWORK – Beredar tujuh nama kandidat menteri dan wakil menteri yang tampaknya tidak semua akan dilantik presiden. Ketujuh kandidat tersebut adalah Dudung Abdurachman, Budiman Sudjatmiko, MS Kober, Putri Komarudin, Said Iqbal, Arif Satria, dan Grace Natalie.
Kepada RUZKA INDONESIA, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga melihat enpat kandidat yang berpeluang besar mengisi pos menteri dan wakil menteri.
Pertama, Dudung Abdurahman, mantan KSAD, berpeluang mengisi pos Menko Polhukam. Dudung saat menjadi KSAD cukup menonjol karena itu sangat pantas menjadi Menko Polhukam.
Hanya saja, saat ini posisi Menko Polhukam sudah diisi Syafrie Syamsuddin sebagai ad interim, yang lebih senior dan saat ini juga menjabat Menteri Pertahanan. Karena itu, ada kemungkinan Syafrie Syamsuddin akan diplot jadi Menko Polhukam dan Dudung mengisi posisi Menteri Pertahanan.
"Masalah senioritas kerap menjadi pertimbangan untuk posisi Menko Polhukam, karena salah satunya mengkoordinir TNI. Karena itu, masalah senioritas akan menjadi pertimbangan utama," papar Jamil di Jakarta, Kamis (11/09/2025) siang.
Untuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), ada kemungkinan diisi Said Iqbal. Wamenaker hingga saat ini belum diisi setelah Emmanuel Ebenezer ditetapkan jadi tersangka oleh KPK. Karena itu, ada kemungkinan saat reshuffle Wamenaker akan diisi oleh Said Iqbal.
"Selain dinilai dekat dengan Prabowo, Said Iqbal juga sudah lama menjadi Presiden KSPI. Karena itu, Said Iqbal memiliki wawasan yang luas dan mumpuni di bidang ketenagakerjaan," jelas Jamil.
Sementara untuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ada kemungkinan diisi oleh MS Komber atau Putri Komarudin. Dua nama ini sama-sama berpeluang karena punya pengalaman berorganisasi khususnya berinteraksi dengan pemuda.
Namun dari dua nama itu, peluang MS Komber tampaknya lebih besar karena pengalamannya berinteraksi dengan pemuda lebih intens. "Kalaupun Putri Komarudin dipilih menjadi menteri Pemuda dan olahraga, itu semata karena menteri sebelumnya Dito Ariotedjo berasal sari Golkar. Kalau hal ini tidak menjadi pertimbangan Prabowo, maka MS Komber jauh lebih layak mengisi pos menteri pemuda dan olahraga," lanjut mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.
Untuk Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), ada kemungkinan diisi oleh Budiman Sudjatmiko. "Kapasitas Budiman Sudjatmiko di bidang ini memang tidak terlalu mumpuni, namun sosok ini punya visi kerakyatan yang lumayan baik," lanjutnya.
Namun bisa saja Wamenkopi diisi Grace Natalie. Grace bisa saja membantu di bidang pemasaran koperasi agar lebih cepat diterima masyarakat. Namun kapasitasnya secara umum kurang cocok di posisi Wamenkop.
Hal menarik adalah munculnya nama Arif Satria, akademisi dari IPB. Sosok ini tentu punya kapasitas di bidang pertanian, termasuk pertanahan.
Bila Prabowo juga me-reshuffle Menteri Pertanahan, maka Arif Satria layak mengisi pos tersebut menggantikan Raja Juli Antoni. "Hanya saja, kalau Raja Juli di-reshuffle, maka diperlukan pengganti dari PSI. Untuk itu, maka Grace Natalie berpeluang besar menjadi wakil menteri koperasi," pungkas Jamil. (***)