Majalengka Pamer Komitmen Antikorupsi Lewat Kolaborasi dengan KPK

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Suasana Alun-Alun Majalengka, Jawa Barat (Jabar) sejak Rabu (30/072025) pagi tampak berbeda. Ratusan orang mulai dari siswa sekolah, ASN, hingga ibu-ibu kecamatanmemadati ruang terbuka kota, menyambut kedatangan lembaga antirasuah dari Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kabupaten Majalengka menjadi tuan rumah salah satu rangkaian program Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi (JNBA) tahun ini.
Dalam balutan semangat peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Majalengka menjelma menjadi laboratorium keterbukaan, kejujuran, dan edukasi integritas.
Rute kegiatan dibuka dengan senam bersama dan parade budaya yang menyatu dalam semangat antikorupsi.
Bupati Majalengka Eman Suherman, didampingi Wakil Bupati Dena Ramdhan dan jajaran Forkopimda, tampak menyambut langsung perwakilan KPK yang dipimpin Guntur Kusmeiyano dari Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat.
“Kami ingin Majalengka bebas dari korupsi, bukan sekadar slogan,” ujar Eman dalam sesi dialog interaktif di Majalengka Creative Center (MCC). “Edukasi integritas harus dimulai sejak dini, dan menjadi kebiasaan bersama.”
Baca juga: Pemkot Depok Raih Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Provinsi
Panggung Rakyat, Nada Antikorupsi
Tidak seperti forum-forum formal yang kaku, program JNBA kali ini tampil luwes dan membumi. Drumband Satpol PP mengawali parade, disusul yel-yel antikorupsi oleh CPNS Inspektorat, serta tarian semafor Pramuka. Sorakan menggema ketika 1.100 anggota Pramuka membentuk formasi deklarasi antikorupsi di Lapangan GGM.
Mereka menempuh pos-pos edukatif bertema kejujuran yang dibimbing oleh Tim Paksi (Pasukan Antikorupsi)—satu metode gamifikasi yang menjadi senjata KPK dalam menanamkan nilai-nilai integritas secara menyenangkan.
Di MCC, atmosfer berubah menjadi ruang keluarga. Pertunjukan angklung, dongeng interaktif, lomba mewarnai, dan permainan tradisional menyasar siswa PAUD hingga SD. Di satu sudut, stan Dinas Kesehatan membuka layanan cek kesehatan gratis; BAPENDA menghadirkan layanan SIMAMA, dan DISPUSDA menggelar pojok literasi.
Baca juga: Dari Daun Kaliandra Menuju Energi Bersih, Inovasi Aditif Ramah Lingkungan
Kantin Kejujuran dan Wawasan Tanpa Ceramah
Bukan sekadar perayaan, misi utama KPK tetap dijaga dalam koridor edukasi yang menyasar berbagai segmen. Di SMAN 2 Majalengka, siswa OSIS mengikuti diskusi santai seputar korupsi dalam keseharian, dibumbui kuis ringan yang menggugah logika dan empati.
Workshop juga digelar di berbagai titik: dari Aula Disparbud, BKPSDM, hingga Islamic Center. Kepala desa, ASN, pelaku UMKM, hingga mahasiswa, duduk dalam satu forum yang memotong sekat birokrasi. Narasumber seperti Guntur Kusmeiyano dan Epi Handayani menyampaikan materi secara tematik, dengan studi kasus dan pendekatan partisipatif.
Salah satu sorotan datang dari SDN Majalengka IV, yang mengelola kantin kejujuran sebagai bagian dari pendidikan karakter.
“Anak-anak berlatih jujur tanpa pengawasan langsung, dan hasilnya luar biasa,” ujar seorang guru pendamping.
Baca juga: Legislator PKS Jabar Kritik Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB: Tak Bisa Disamaratakan
Panggung Akhir di Prapatan Mambo
Malam harinya, semangat antikorupsi menemukan panggungnya di Car Free Night kawasan MCC. Penampilan Musik Rakyat oleh Bukan Patriot Band menjadi klimaks yang membalut kampanye dengan nada santai namun menyengat.
Video-video inspiratif tentang perjuangan antikorupsi di berbagai daerah diputar sebelum panggung utama dimulai. Warga berdiri, menyimak, dan sesekali bersorak saat tayangan menampilkan aksi nyata generasi muda melawan praktik culas di lingkungan mereka.
Majalengka mungkin belum bebas dari korupsi. Tapi lewat kolaborasi dengan KPK dan keterlibatan lintas elemen masyarakat, satu langkah kecil telah diambil menuju perubahan besar—dimulai dari jujur, dari rumah, dari sekolah, dan dari diri sendiri. (***)
Journalist: Eko Widiantoro