Home > Iptek

Keamanan Siber Masih Tertinggal, Pentingnya Kesadaran dan Literasi Keamanan Digital

Padahal, ancaman siber terus berkembang dari waktu ke waktu, sehingga pendekatan keamanan pun harus selalu diperbarui dan disesuaikan dengan dinamika risiko yang ada.
Pentingnya kolaborasi antara penyedia solusi IT dan perusahaan pengguna sangat penting untuk menciptakan sistem keamanan yang adaptif dan efisien. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Pentingnya kolaborasi antara penyedia solusi IT dan perusahaan pengguna sangat penting untuk menciptakan sistem keamanan yang adaptif dan efisien. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Di tengah percepatan transformasi digital di berbagai sektor, keamanan siber masih sering luput dari perhatian banyak pelaku usaha di Indonesia. Bahkan termasuk pandangan dan solusi atas tantangan keamanan digital yang semakin kompleks dan berdampak langsung pada keberlangsungan bisnis.

“Banyak perusahaan belum menyadari bahwa mereka sebenarnya sudah menjadi target, bahkan sejak awal mereka terhubung ke internet,” ujar Edward, Direktur PT Nusa Network Prakarsa, perusahaan penyedia solusi keamanan jaringan dan infrastruktur IT berbasis di Jakarta, Jumat (13/06/2025).

Ya, di tengah percepatan transformasi digital, masih banyak dijumpai perusahaan di Indonesia yang belum memiliki sistem keamanan siber yang memadai. Kondisi ini membuat mereka semakin rentan terhadap berbagai ancaman digital seperti peretasan, kebocoran data, hingga serangan ransomware.

Edward menjelaskan, kelemahan terbesar justru bukan pada teknologinya, melainkan pada minimnya kesadaran dan literasi keamanan digital di internal perusahaan. “Kebocoran data sering kali disebabkan oleh hal-hal sepele, seperti penggunaan password yang mudah ditebak atau klik tautan phishing oleh karyawan,” tambahnya.

Menurut Edward, banyak pelaku usaha masih melihat keamanan siber sebagai biaya tambahan, bukan sebagai perlindungan strategis bagi kelangsungan bisnis. Padahal, satu insiden peretasan saja bisa menyebabkan kerugian besar, baik secara finansial maupun reputasi. Kesadaran ini harus mulai dibangun dari level pimpinan, bukan hanya diserahkan ke tim IT semata.

“Selain karena alasan biaya, banyak perusahaan juga enggan berinvestasi pada keamanan siber karena merasa sistem IT mereka sudah cukup aman atau belum pernah mengalami insiden serius. Pola pikir ‘selama ini tidak ada masalah’ masih sering dijumpai, sehingga pengamanan digital dianggap bukan prioritas. Padahal, tanpa regulasi yang tegas soal standar keamanan, banyak pelaku usaha cenderung menunda hingga terjadi insiden yang merugikan,” ujar Edward.

Edward juga mengatakan, transformasi digital dan keamanan siber sejatinya merupakan dua hal yang harus berjalan beriringan dan berkelanjutan. Namun dalam praktiknya, masih banyak perusahaan yang beranggapan bahwa penerapan satu jenis sistem keamanan saja sudah cukup untuk melindungi seluruh infrastruktur digital mereka.

Padahal, ancaman siber terus berkembang dari waktu ke waktu, sehingga pendekatan keamanan pun harus selalu diperbarui dan disesuaikan dengan dinamika risiko yang ada.

Menjawab tantangan tersebut, PT Nusa Network Prakarsa menawarkan solusi menyeluruh, mulai dari perancangan sistem keamanan berbasis kebutuhan bisnis, implementasi firewall dan endpoint protection.

“Kami ingin menciptakan budaya keamanan digital yang berkelanjutan. Bukan hanya pasang sistem lalu selesai, tapi memastikan setiap elemen di perusahaan paham dan siap menghadapi risiko siber,” jelas Edward lebih lanjut.

Dalam sejumlah kolaborasi penting, PT Nusa Network Prakarsa membantu klien tidak hanya dalam penguatan sistem teknis, tetapi juga dalam merancang kebijakan internal keamanan informasi yang sejalan dengan standar global. Langkah ini mencerminkan peran perusahaan sebagai mitra transformasi digital yang tidak hanya fokus pada solusi teknologi, tetapi juga pada penguatan tata kelola dan budaya keamanan siber di dalam organisasi.

Edward menegaskan, kolaborasi antara penyedia solusi IT dan perusahaan pengguna sangat penting untuk menciptakan sistem keamanan yang adaptif dan efisien. “Kami tidak hanya hadir sebagai vendor, tetapi sebagai mitra jangka panjang dalam menjaga keberlangsungan bisnis klien melalui sistem keamanan digital yang kuat dan terukur,” tandasnya.

PT Nusa Network Prakarsa dikenal sebagai perusahaan sistem integrator terkemuka di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 10 tahun yang menghadirkan solusi teknologi inovatif bagi berbagai sektor industri. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade sebagai mitra terpercaya dalam integrasi sistem, PT Nusa Network Prakarsa berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi canggih yang mendorong pertumbuhan dan transformasi bisnis. (***)

× Image