Home > Sekolah

Penelitian Kurangi Sampah Makanan, Bocah Depok Raih Gold Medal pada JISF 2025

JISF 2025 diselenggarakan oleh Kementerian Agama DKI Jakarta bekerjasama dengan Indonesian Young Scientist Association (IYSA), didukung oleh PTIQ.
Ajang Kompetisi Jakarta International Science Fair (JISF) 2025. (Foto: Dok MTs Negeri 4) 
Ajang Kompetisi Jakarta International Science Fair (JISF) 2025. (Foto: Dok MTs Negeri 4)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Rafan Niam Mukti Al Haritsy, warga Kota Depok dan Nizam Humam Djajasinga warga Lampung, dua siswa yang duduk di kelas 7 MTs Negeri 4, Jakarta Selatan, Indonesia meraih medali emas pada Kompetisi Jakarta International Science Fair (JISF) 2025 secara luring (offline).

Penganugerahan medali emas ini diberikan pada Awarding Ceremony, di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Jumat (25/04/2025)

JISF 2025 diselenggarakan oleh Kementerian Agama DKI Jakarta bekerjasama dengan Indonesian Young Scientist Association (IYSA), didukung oleh PTIQ.

Baca juga: Hijaukan Kota, DLHK Depok Siapkan 5.000 Bibit Pohon untuk Masyarakat

“Penelitian bidang science in Islam memenuhi salah satu dari 7 seruan kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu gemar beribadah, berusaha mendalami agama dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kali ini terkait ekologi, tepatnya keseimbangan ekologi,” ujar Rafan, bocah Cilodong, Kota Depok, selaku salah satu peneliti peraih gold medal.

Judul penelitian yang diangkat yaitu “Save Earth, Save Food : The Ecological Balance in Quranic Perspective on Management of Food Loss And Waste (FLW) by The Cikeas River Climate Community (KISUCI)", merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Di Indonesia, sampah makanan tercatat menyumbang 7 hingga 10 persen emisi gas rumah kaca, hal ini dapat mempercepat terjadinya perubahan iklim.

Sampah makanan di Indonesia saat ini terdapat lebih dari 48 juta ton dan terus dihasilkan dari kegiatan konsumsi rakyat Indonesia.

Baca juga: Peringati Hari Jadi ke 26 Kota Depok, PT Tirta Asasta Gelar Aksi Bersihkan Sungai Ciliwung dari Sampah

Nizam Hummam salah satu peneliti asal Lampung menyatakan, “Sisa makanan terbuang sia-sia, baik food loss maupun food waste dapat menimbulkan potensi terjadinya krisis pangan”.

Pilihan tema penelitian ini sejalan dengan komitmen MTs Negeri 4 Jakarta mewujudkan Madrasah Adiwiyata.

Ibu Chusniyati S.Ag, Kepala Madrasah MTs Negeri 4 Jakarta Selatan, menyampaikan, “Berbagai kegiatan siswa dan guru serta tenaga kependidikan senantiasa meneguhkan ikhtiar bersama, memelihara sustainable environment khususnya pada lingkungan madrasah. Penelitian siswa Rafan dan Nizam sejalan dengan komitmen ini, membentuk karakter siswa menjaga lingkungan dengan pengurangan sampah makanan.”

Baca juga: Usung Nilai Budaya, Evenciio Apartement Depok Perkenalkan Tarian Reok Ponorogo ke Mahasiswa Asing

Pembimbing asrama MTsN 4 Jakarta Selatan berperan selama proses penelitian, pengumpulan data di Komunitas Iklim Sungat Cikeas (KISUCI) Bogor, menelaah kandungan Al Quran.

Ustadz Teguh Satria Pendowo, S.S.I selaku pembimbing asrama sekaligus pembimbing peneliti, menyampaikan, “Selama proses penelitian hingga penulisan extended abtract, kedua siswa peneliti terlatih critical thinking, problem solver dan presentation skill dalam Bahasa Inggris. Kedua siswa tinggal di asrama IBS MTsN 4 sehingga proses bimbingan intensif dilaksanakan di asrama.”

Dukungan keluarga, khususnya ibunda kedua siswa peneliti mengantarkan sukses Ananda. Ibunda dari Rafan dan Nizam, peraih gold medal JISF 2025, adalah DR. Rida Hesti Ratnasari, M.Si dan DR, Bdn Yetti Anggraini, M.Kes, M.Keb.

Baca juga: Gerakan Wisata Bersih, Jaga Kebersihan, Kelestarian dan Keberlanjutan Destinasi Wisata

Kedua ibu sepakat, “Kami mendukung penuh Ananda mengasah potensi, mengembangkan minta dan bakat, mengukir prestasi. Demi pemenuhan kepentingan terbaik anak dan tentunya Ananda menikmati proses belajarnya dengan sukacita," ujar Dr. Yetti Anggraini.

Sementara Dr. Rida Hesti menambahkan, ”Orang tua dan Pihak Madrasah adalah sahabat dalam mendidik siswa, sehingga kerjasama yang baik antara orang tua dan madrasah mengoptimalkan capaian prestasi siswa, sebagai pemenuhan hak anak dalam mengoptimalkan mengasah potensinya.” (***)

× Image