Home > Gaya Hidup

TransNusa Gelar Workshop Disabilitas, Ajak Peserta Coba Kursi Roda Manual

Transnusa ingin memberikan gambaran betapa kehidupan penyandang disabilitas yang penuh tantangan hingga perlu dukungan dan kemudahan
Transnusa Ramah Disabilitas minta dukungan buat penyandang disabilitas Sumber:Rumah Transnusa
Transnusa Ramah Disabilitas minta dukungan buat penyandang disabilitas Sumber:Rumah Transnusa

RUZKA REPUBLIKA NETWORK - SEBUAH kursi roda manual ukuran besar tersedia di salah satu ruang pertemuan JAS Angkasa Pura Indonesia di Perkantoran Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta, pagi hingga siang, pada Kamis (10/4/2025).

"Saya mengajak peserta di sini yang berfisik normal untuk mencoba memakai kursi roda manual," ucap Christie Damayanti, arsitek penyandang disabilitas yang memakai kursi roda elektrik hingga kini sejak terkena stroke pada 2010.

Christie Damayanti, arsitek di belakang megahnya gedung Central Park di Jakarta Barat itu menjadi pembicara utama workshop bertajuk "TransNusa Peduli Disabilitas".

Kursi roda manual, dalam pengoperasiannya, tutur Christie Damayanti yang juga sulung dari tiga bersaudara itu, membutuhkan perlakuan lebih dalam penggunaanya.

Pengguna kursi roda manual, misalnya, harus memiliki tenaga mumpuni di tangan kanan dan kiri untuk memutar kedua kursi roda secara maksimal.

Pengguna kursi roda manual wajib bisa mengemudikan alat bantu pergerakannya itu untuk maju, mundur, bermanuver memutar dan sebagainya.

Mencoba kursi roda manual

Menggunakan kursi roda manual bagi seorang Rian, adalah pengalaman uniknya.

"Butuh effort juga menjalankan kursi roda manual," tutur Rian yang juga karyawan TransNusa itu.

"Pasti rasanya tidak enak menjadi orang buta atau menjadi pemakai kursi roda," ucap Christie Damayanti, kolektor prangko dan alas kaki merek Crocs ini.

Kata Christie Damayanti, penulis hingga 76 judul buku sampai sekarang ini, "Penyandang disabilitas tidak minta dikasihani. Kami hanya minta dibantu agar mobilitas kami menjadi lebih mudah."

× Image