Home > Nasional

Tidak Mudah Lebarkan Jalan, Ini 3 Titik Kemacetan 'Brutal' di Jalan Raya Sawangan Depok

Hasil dari peninjaun tersebut ditemukan 3 titik biang kerok kemacetan di Jalan Raya Sawangan dan
Beginilah penampakan kemacetan 'brutal' di Jalan Raya Sawangan, Kota Depok. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Beginilah penampakan kemacetan 'brutal' di Jalan Raya Sawangan, Kota Depok. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Wali Kota Depok, Supian Suri, bersama Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Sudjatmiko, melakukan peninjauan langsung Jalan Raya Sawangan, Kota Depok, Selasa (18/03/2025).

Peninjaun tersebut untuk mencari solusi atas kemacetan 'brutal' yang sudah terjadi bertahun-tahun di Jalan Raya Sawangan.

Hasil dari peninjaun tersebut ditemukan 3 titik biang kerok kemacetan di Jalan Raya Sawangan dan dijadikan prioritas untuk segera dilebarkan.

Peninjauan dimulai dari titik kemacetan terparah, yaitu Exit Tol Sawangan, kemudian berlanjut ke Simpang Jalan Keadilan, Simpang Parung Bingung, dan Simpang Tugu Batu dekat Sawangan Permai.

Ketiga simpang ini dinilai memiliki peran krusial dalam menyebabkan kemacetan yang sudah sangat meresahkan warga, terutama pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu serta jam masuk dan pulang kerja.

"Warga merasakan sendiri kalau Sabtu-Minggu sudah stuck, nggak bisa gerak hitungan dua jam tiga jam perjalanan dari keluar tol sampai Bojongsari," kata Wali Kota Depok, Supian Suri.

Pelebaran di 3 simpang ini diharapkan dapat menjadi solusi utama untuk mengurangi kemacetan. Selain itu, rekayasa lalu lintas juga akan diterapkan untuk mengoptimalkan arus kendaraan.

"Titik ini punya peran besar sekali menyebabkan kemacetan, ikhtiar kami titik ini dilebarkan, rekayasa lalu lintas juga kami jalankan, sehingga setidaknya tidak terlalu macet seperti ini," terang Supian.

Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko, menambahkan bahwa keberadaan ruko yang terlalu dekat dengan jalan juga menjadi faktor penyebab kemacetan.

Ia meminta Pemda Depok untuk berkoordinasi dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) guna memastikan batas jalan yang sesuai.

"Tadi kita lihat jalan dan ruko bisnis sudah mepet, Pak Wali juga masih cek batas jalannya sampai mana karena ini awalnya jalan provinsi berubah jadi nasional," ungkapnya.

Sudjatmiko juga mengusulkan pembuatan kajian traffic untuk menentukan jalan mana yang perlu dibuat satu arah (one way) sambil menunggu proses pelebaran jalan.

"Saya juga meminta Kementerian PU untuk segera memulai proses pelebaran jalan di titik-titik yang telah ditentukan," pungkas Sudjamiko. (***)

× Image