Home > Bisnis

Petani Binaan Astra Konsisten Kembangkan Kopi dan Kakao di Manggarai Timur

Petani kopi dan kakao di Manggarai Timur, NTT memperoleh pembinaan manajemen dan pemasaran dari Yayasan Dharma Bhakti Astra.
Petani kopi Manggarai Timur, NTT, Damianus Salus (kiri) didampingi Koordinator LPB YDBA, Rahmat Faisal Gunawan (kanan) menunjukkan proses roasting kopi kepada Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok Ruzka Indonesia/YDBA)
Petani kopi Manggarai Timur, NTT, Damianus Salus (kiri) didampingi Koordinator LPB YDBA, Rahmat Faisal Gunawan (kanan) menunjukkan proses roasting kopi kepada Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok Ruzka Indonesia/YDBA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK – Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) terus berupaya mendukung penguatan komitmen dan konsistensi petani kopi dan kakao di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, agar memiliki mentalitas sebagai pengusaha dengan fokus pembinaan petani mulai dari budidaya komoditas tersebut, hingga proses usai panen dan pemasaran.

Kopi merupakan komoditas mata pencaharian petani di Desa Rendenao, Kecamatan Lambaleda Timur, Manggarai Timur. Sedangkan kakao banyak dikembangkan di Kampung Watunggong, Kelurahan Tanarata, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur.

Hingga saat ini, terdapat 21 petani dan UMKM yang komit dan konsisten mengikuti berbagai program pembinaan, baik secara teknis maupun manajemen yang dilakukan YDBA.

Para petani juga berkesempatan untuk melakukan benchmark terkait teknis budidaya dan manajemen produksi ke salah satu koperasi produsen kopi di wilayah Subang, Jawa Barat.

Kini, mereka sudah memahami dan menerapkan proses usai panen yang sesuai standar, adanya varian kopi (arabika dan robusta) yang dihasilkan dan dipasarkan dengan kualitas yang terstandar dan harga yang ideal serta terpenting adalah perubahan mentalitas petani untuk berwirausaha telah terbentuk.

“Sekarang kami paham. Ada cara-cara lain yang membawa kita ke arah yang lain, bukan ilmu tradisi. Kami sekarang paham proses budidaya, pemetikan hingga usai panen,”ungkap salah seorang petani kopi binaan YDBA, Damianus Salus.

Sementara Koordinator UMKM Kakao binaan YDBA, Marsun bercerita, bahwa para petani kakao di wilayah tersebut banyak menemukan hama dalam menjalankan budidaya. Namun, mereka tidak tahu bagaimana cara pengendaliannya. Selama menjalankan budidaya, mereka hanya fokus dalam menanam dan memetik biji kakao tersebut.

Berbagai program pembinaan pun mereka ikuti dengan komit dan diterapkan secara konsisten. Hingga akhirnya para petani kini paham bagaimana langkah pengendalian hama, melakukan aplikasi pupuk, dan agen hayati untuk budidaya kakao serta proses rehabilitasi tanaman kakao tersebut. ***

× Image