Home > Nasional

Menyingkap Potensi Aset Bersejarah Depok Lama, Pemindaian Cepat Lanskap Perkotaan Bersejarah

Buku hasil lokakarya Metode Pemindaian Cepat Lanskap Perkotaan Bersejarah dengan Studi Kasus Depok Lama ini diterbitkan UI Publishing pada 2025.
Gambaran revitalisasi kawasan Depok Lama. (Foto: Dok Humas UI) 
Gambaran revitalisasi kawasan Depok Lama. (Foto: Dok Humas UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan IPB University dan Universitas Trisakti, serta lembaga luar negeri Heritage Hands-On dan Rijksdienst voor het Cultureel Erfgoed, the Netherlands (RCE) menerbitkan buku berjudul Menyingkap Potensi Aset Bersejarah Depok Lama.

Buku hasil lokakarya “Metode Pemindaian Cepat Lanskap Perkotaan Bersejarah dengan Studi Kasus Depok Lama” ini diterbitkan UI Publishing pada 2025.

Dekan Fakultas Teknik UI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D, yang merupakan perwakilan UI dalam proyek tersebut menyebut bahwa Depok Lama adalah bagian dari sejarah kota yang memiliki nilai arsitektural dan budaya tinggi.

Oleh karena itu, Depok Lama harus dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan agar dapat menjadi ikon bersejarah yang tidak hanya memperkuat identitas kota, tetapi juga membawa manfaat ekonomi melalui pariwisata budaya.

Untuk mewujudkan struktur perkotaan yang konsisten, baik secara bendawi maupun tak benda, visi dan prinsip hasil lokakarya perlu diuraikan dengan kerja sama semua pemangku kepentingan, sehingga strategi dan rencana sesuai dengan visi dan prinsip yang berlaku.

"Dengan demikian, kegiatan di area tersebut akan saling melengkapi dan meningkat kualitasnya, sehingga Depok Lama dapat menjadi aset penting bagi Kota Depok,” ujar Prof. Kemas dalam keterangan yang diterima, Kamis (13/03/2025).

Penulisan buku tersebut melibatkan tim yang terdiri atas peserta lokakarya dan fasilitator, yaitu M. Shalahuddin Al Ayyubi, Vera D. Damayanti, Hasti Tarekat, Melana Effendi, Erisca Febriani, Sumaiyah Fitriandini, Arfianty Hutuba, Erna Meutia, Andhi Seto Prasetyo, Jacqueline Rosbergen, Luki Safriana, Daffa Shiddiq, Peter Timmer, Mukti Teguh Wijaya, dan Punto Wijayanto.

Prof. Kemas dan tim mengulas aset bersejarah Depok Lama yang berpotensi untuk dikembangkan. Ulasan tersebut disampaikan dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan Metode Pemindaian Cepat Lanskap Perkotaan Bersejarah atau Historic Urban Landscape (HUL) Quick Scan Method.

Ulasan dimulai dengan pembahasan aspek sejarah, gambaran Kota Depok, seperti tata letak dan tipologi, hingga proposal untuk perspektif masa depan.

Mantan Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyadari bahwa nilai sejarah kota merupakan aset penting yang perlu dijaga.

“Kami merasa nilai sejarah yang terkandung dalam lanskap Kota Depok seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat Depok secara khusus. Kami berharap hasil lokakarya ini dapat menjadi contoh bagi pemerintah kota lain dalam mengelola lanskap bersejarah kota mereka,” ungkapnya.

Depok Lama masih menyimpan elemen-elemen lanskap bersejarah yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan kota modern.

Menurut perwakilan dari IPB University, Vera D. Damayanti, pendekatan restorasi dan pelestarian harus mempertimbangkan keaslian arsitektur lokal dan tatanan lanskap sejarah, sehingga keunikan karakternya terjaga, sekaligus memberikan ruang bagi inovasi yang relevan dengan kebutuhan kota masa kini.

Hasil lokakarya di Depok Lama memberikan beberapa usulan yang inspiratif tentang berbagai bentuk pengembangan yang mungkin dapat dikerjakan dalam kawasan.

Perwakilan RCE, Peter Timmer dan Jacqueline Rosbergen mengatakan, hasil ini mungkin tidak memberikan solusi final, tetapi menunjukkan langkah awal dalam menciptakan pendekatan terpadu yang dipandu oleh warisan budaya, berbasis masyarakat, dan terintegrasi dengan masa depan Depok Lama.

Hingga saat ini, Depok Lama masih dikenal melalui elemen arsitektur dan fitur perkotaan. Namun, Punto Wijoyanto dari Universitas Trisakti melihat elemen tersebut perlahan menghilang karena mengalami kerusakan dan kekurangan koherensi yang parah sehingga tidak dapat dirasakan sebagai suatu kota yang koheren.

Oleh sebab itu, keberhasilan menjaga dan mengembangkan Depok Lama sebagai aset bersejarah sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat. Hasti Tarekat dari Heritage Hands-On menggarisbawahi pentingnya pelibatan komunitas lokal dalam pelestarian untuk membangun rasa memiliki dan menciptakan kolaborasi yang lebih kuat dalam menjaga warisan budaya agar tetap hidup dan relevan. (***)

× Image