Renja 2026, Diskarpus Depok Siapkan 13 Kegiatan dan 33 Sub-kegiatan

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok telah melakukan pengusunan Rencana Kerja (Renja) untuk tahun anggaran 2026.
Penyusunan Renja 2026 ini tentu mengedepankan penguatan layanan perpustakaan dan kearsipan yang lebih modern, inklusif, serta sesuai dengan visi-misi Wali Kota Depok.
Kepala Diskarpus Kota Depok, Utang Wardaya, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lima program utama, terdiri dari 13 kegiatan dan 33 sub-kegiatan untuk meningkatkan literasi dan pengelolaan arsip di wilayah Depok.
Adapun 5 program utama tersebut antara lain, program Pembinaan Perpustakaan, yang mencakup pengelolaan perpustakaan daerah dan pembudayaan gemar membaca.
Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah, yang meliputi perencanaan dan evaluasi kinerja perangkat daerah, administrasi keuangan, dan pemeliharaan aset daerah.
Program Pengelolaan Arsip, yang mencakup pengelolaan arsip dinamis, arsip statis, serta jaringan informasi kearsipan.
Program Perlindungan dan Penyelamatan Arsip, yang bertujuan untuk pemusnahan arsip yang memiliki retensi di bawah 10 tahun serta perlindungan arsip akibat bencana.
"Dan, program Pelestarian Koleksi Nasional dan Naskah Kuno, yang menitikberatkan pada pelestarian naskah kuno milik daerah," jelas Utang usai acara Forum Rencana Kerja (Renja) Diskarpus di Aula Gedung Perpustakaan Depok, Jumat (07/03/2025).
Selain program yang telah disusun, Diskarpus juga mengidentifikasi lima isu strategis yang akan menjadi fokus pengembangan. Yaitu pemberdayaan literasi keluarga dan komunitas, pemerataan layanan perpustakaan, pelestarian naskah kuno milik daerah, peningkatan budaya tertib arsip, dan peningkatan layanan kearsipan.
Untuk mewujudkan program tersebut, Diskarpus telah menyusun beberapa strategi kunci. Antara lain modernisasi perpustakaan umum dengan menambah koleksi digital, mengembangkan ruang kreatif seperti co-working space, dan menyediakan area khusus untuk anak-anak serta lansia.
"Pembangunan Perpustakaan di Kelurahan guna memastikan akses literasi merata, terutama di wilayah pinggiran, serta kampanye "Depok Membaca" untuk mendorong kebiasaan membaca di masyarakat. Penelusuran Naskah Kuno dengan mengoordinasikan penyimpanan, perawatan, dan pendaftaran naskah kuno bersama masyarakat," ungkap Utang.
Kemudian optimalisasi penggunaan Srikandi, yaitu sistem digitalisasi arsip untuk mempercepat transformasi pengelolaan dokumen.
Selanjutya, meningkatkan Pengawasan Kearsipan melalui sosialisasi, bimbingan teknis, serta penghargaan bagi SDM yang berprestasi dalam pengelolaan arsip, meningkatkan ketersediaan dan layanan arsip dengan menambah koleksi arsip hasil akuisisi, serta mempermudah akses layanan arsip bagi masyarakat.
Ia berharap dengan strategi yang telah disusun, program dan kegiatan di tahun 2026 dapat semakin tajam dan memperkaya layanan perpustakaan dan kearsipan, sejalan dengan visi-misi Wali Kota Depok.
"Kami ingin memastikan setiap warga Depok memiliki akses literasi yang setara dan pengelolaan arsip yang profesional, sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat," harap Utang. (***)