Kenali GERD, Penyebab, Gejala dan Pilihan Tindakan Operasi untuk Penyembuhan

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Eka Hospital Depok menggelar Media Meet Up bersama dr. Aru Ariadno, Sp.PD-KGEH, FINASIM (Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi dan Hepatologi Konsultan)
Apa itu Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)?
Merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu simtom atau perubahan mukosa yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan, di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus).
Aliran balik atau refluks ini dapat menyebabkan Anda merasakan sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada atau dikenal dengan istilah heartburn.
Penyakit asam lambung atau GERD adalah penyakit yang umum terjadi pada pencernaan manusia, namun jika dibiarkan maka dapat memperburuk kesehatan saluran cerna hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab Asam Lambung / GERD?
karena melemahnya sfingter esofagus atau otot-otot pembatas antara kerongkongan dan lambung sehingga menyebabkan refluks (aliran balik) atau asam lambung naik ke saluran esofagus (kerongkongan).
Paparan asam lambung yang berulang-ulang naik ke esofagus akan mengakibatkan iritasi pada lapisan esofagus atau kerongkongan.
Sfingter esofagus merupakan semacam otot yang berfungsi untuk mencegah isi lambung mengalir ke esofagus. Dalam keadaan normal, otot tersebut berkontraksi sehingga makanan dan isi lambung tidak mengalir ke esofagus.
Beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab GERD, yaitu:
1. Obesitas.
2. Kehamilan.
3. Usia lanjut.
4. Kebiasaan sering berbaring atau tidur setelah makan.
5. Gastroparesis, yaitu melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung melambat.
6. Gangguan jaringan ikat, misalnya skleroderma atau lupus.
7. Penyakit bawaan lahir, seperti hernia hiatus dan atresia esofagus.
8. Pernah menjalani operasi di area dada atau perut bagian atas sehingga melukai kerongkongan.
9. Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya aspirin, ibuprofen, benzodiazepin, antidepresan, atau obat terapi hormon untuk menopause.
Faktor yang Dapat Memperparah Gejala GERD?
1. Kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif).
2. Diet ekstrim atau telat makan saat puasa.
3. Sering makan dalam porsi besar atau makan pada tengah malam.
4. Mengonsumsi makanan yang asam, berlemak, atau berbumbu pedas.
5. Mengonsumsi minuman berkafein, beralkohol, atau bersoda.
6. Mengalami gangguan kecemasan atau stres yang tidak terkelola dengan baik (GERD anxiety).
Gejala GERD?
1. Sensasi terbakar di dada (heartburn).
2. Rasa asam atau pahit di mulut.
3. Mual dan muntah
4. Bau mulut
5. Suara serak
6. Nyeri di dada, perasaan sepeti ada angin di dada, atau nyeri ulu hati hilang timbul.
7. Sakit saat menelan atau kesulitan menelan.
8. Sensasi mengganjal di tenggorokan.
9. Kerongkongan sakit atau meradang (esofagitis).
10. Perut kembung atau sering bersendawa.
11. Suara serak.
12. Gigi sensitif dan mulut terasa asam.
Kelompok Berisiko
GERD bukan hanya terjadi pada orang dewasa saja, namun ternyata GERD dapat terjadi juga pada Bayi dan anak-anak. Untuk gejalanya seperti:
1. Lebih rewel dari biasanya atau menangis setelah makan.
2. Sering cegukan atau bersendawa.
3. Enggan makan atau hanya makan sedikit.
4. Bau mulut.
5. Suara serak.
6. Sering muntah dan sulit tidur.
Penanganan GERD
1. Konsultasi ke dokter spesialis gastroenterologi.
2. Terapi inisial dengan PPI dosis tunggal selama 8 minggu.
3. Obat lain yang dapat diberikan, seperti antagonis reseptor H2, antasida dan prokinetik.
Jika tidak terjadinya penurunan dari rasa nyeri yang terjadi akibat GERD, dokter penyakit dalam biasanya akan melakukan Tindakan endoskopi.
Apa itu Endoskopi?
Endoskopi adalah prosedur medis untuk memeriksa organ dalam tubuh Anda tanpa melakukan pembedahan besar.
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan suatu alat khusus yang disebut endoskop, yaitu alat berbentuk selang yang dilengkapi dengan senter dan kamera di bagian ujungnya.
Dengan memasukkan endoskop atau selang tipis dan panjang secara langsung ke dalam tubuh melalui mulut atau dubur ke dalam saluran cerna guna mengamati organ dalam atau jaringan secara detail. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk tujuan lain, termasuk operasi kecil.
Fungsi Endoskopi?
1. Memeriksa gejala yang dialami pasien.
2. Mendiagnosis penyakit.
3. Mengatasi penyakit.
4. Skrining dan pencegahan kanker.
Apa Itu Endoskopi Saluran Cerna Atas?
Terdapat berbagai jenis endoskopi sesuai lokasi pemeriksaannya, salah satunya adalah endoskopi saluran cerna atas atau upper gastrointestinal endoscopy.
Endoskopi saluran cerna atas adalah prosedur untuk melihat saluran pencernaan bagian atas secara visual, meliputi kerongkongan, perut, hingga usus dua belas jari. Prosedur ini disebut juga dengan esophagogastroduodenoscopy (EGD).
Adapun beberapa penyakit yang bisa dideteksi menggunakan prosedur endoskopi adalah:
1. Gastroesophageal reflux disease (GERD).
2. Kanker.
3. Borok.
4. Peradangan atau pembengkakan.
5. Kelainan pra-kanker seperti Barrett’s esophagus.
6. Penyakit celiac
7. Penyempitan kerongkongan
8. Penyumbatan
Selain itu, dokter juga menggunakan endoskopi saluran cerna atas untuk:
1. Mengobati kondisi seperti varises esofagus dan pendarahan dari bisul.
2. Melebarkan penyempitan kerongkongan.
3. Mengambil benda, termasuk makanan atau lainnya yang mungkin tersangkut di saluran pencernaan bagian atas.
4. Menghilangkan polip atau pertumbuhan lainnya.
5. Menempatkan tabung pengisi atau tabung drainase.
Prosedur endoskopi, khususnya endoskopi saluran cerna atas. Sekali lagi, prosedur ini tergolong aman dan bertujuan mengamati organ di dalam tubuh Anda, sehingga dokter bisa mendiagnosis penyakit yang Anda derita.
Guna mendeteksi dini kesehatan dan mencegah kondisi semakin parah, Anda juga dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama kesehatan saluran pencernaan. (***)