Home > Gaya Hidup

Film Aplikasi Iblis "I Let You In", Teknologi Aplikasi Jadi Alat Dendam Dunia Mistis, Besutan dan Tantangan Baru Duo DA

Terkait dalam mengeksplor rasa takut, paranoia, trauma, juga dramatiknya.
Peluncuran film Aplikasi Iblis di Bajawa Kemang, Jakarta, Senin (13/01/2025). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Peluncuran film Aplikasi Iblis di Bajawa Kemang, Jakarta, Senin (13/01/2025). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Film Aplikasi Iblis adalah film horor Indonesia yang telah usai proses produksi Desember 2024 lalu. Film "Aplikasi Iblis" mengisahkan tentang sebuah aplikasi yang pada awalnya terlihat biasa saja, namun seiring berjalannya waktu.

Aplikasi tersebut justru membawa dampak negatif yang sangat besar kepada Arya. Aplikasi "I Let You In" menjadi sebuah pintu masuk dari sebuah perjalanan yang mencekam, menggabungkan unsur mistis dan balas dendam didalamnya.

Demikian hal tersebut terungkap saat Konferensi Pers Film "Aplikasi Iblis" di Bajawa Kemang, Jakarta, Senin (13/01/2025), film yang digarap NIH Production, dan dibesut oleh Duo DA, Dimas Anggara dan Raden Dimas Aryanto.

Bahkan telah menyeret penggunanya ke dalam dunia yang mengerikan, yang sekaligus menguak pembunuhan sadis dari sang kekasih tercinta Arya, Laras. Dan Arya menjadikannya untuk bertindak, hingga diluar nalar.

Memadukan dunia digital (aplikasi) dengan dunia mistis (atau iblis) menjadi fokus utama cerita dan sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi sang penulis skenario, maupun sang Sutradara Dimas Anggara.

Selain mengeksplor unsur horor supernatural yang dibalut dengan unsur komedi dan juga drama ala drama Korea, dalam film Aplikasi Iblis ini.

Tentunya film ini juga bisa mengeksplorasi dari sisi psikologis dari para pemeran karakter di film tersebut seperti Junior Robert (Arya), Dosma Hazenbosch (Laras), Aldo Irawan Putra (Bayu), Aulia Deas (Mia), Ruth Marini (Maryati), Dida Arlingga (Boss Arya), Della Dartyan (Jenny), Danang (Agus), Rifal F.Lestusen (Slamet), Cut Ara (Lily), dan Daffa Alharits (Rendy).

Terkait dalam mengeksplor rasa takut, paranoia, trauma, juga dramatiknya.

Mengapa Film Aplikasi Iblis Ini Menarik?

Di tengah maraknya penggunaan aplikasi di era digital, khususnya diluar "Aplikasi Iblis" yang banyak beredar di masyarakat seperti aplikasi dewasa maupun judi online.

Namun tema film ini sangat relevan dan memberikan ekpektasi sebuah alternatif horor lainnya, yakni lewat sebuah "Aplikasi Iblis yang Benar Benar Iblis ini", di klaim terdapat kemungkinan besar menghubungkan kita dengan dunia arwah. Dunia yang masih diyakini sebagian besar dalam kehidupan masyarakat saat ini.

Sebuah plot cerita yang diharapkan memiliki kekuatan unik dan menarik. Dengan efek visual yang menegangkan, canggih, menggambarkan dunia mistis yang ada didalam aplikasi ini. Dimana sebuah entitas jahat dengan sengaja memanfaatkan kesedihan Arya untuk terjebak dalam permainan yang berbahaya.

Pastinya film ini sangat berbeda dengan film horor lainnya. Sangat menyeramkan, penuh kengerian dan mencengangkan. Ini akan lebih menarik perhatian penonton karena akhirnya ceritanya tak berujung. Memiliki kejutan kelanjutannya pada kisah cerita, sehingga membangun rasa penasaran penonton.

Dengan premis yang menarik, film ini diharapkan dapat menyajikan alur cerita yang penuh ketegangan dan kejutan. Pengembangan karakter yang mendalam akan memberikan pengalaman penonton seakan memiliki keterhubungan dengan cerita tersebut.

Dan film ini akan lebih menarik lagi, lantaran ekspektasinya dapat meraih cukup banyak penonton film horor Indonesia dan meraih box office untuk raihan penontonnya, seperti yang diungkapkan Sutradara Dimas Anggara, sebelum menutupnya.

NIH Picture berkomitmen menghadirkan film berkualitas yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan film "Aplikasi Iblis" dapat menjadi film horor Indonesia yang sukses dan mendapatkan tempat di hati penonton.

Jadi "Jangan Main Main Dengan Arwah, Kalian Akan Tersesat ..."

"Aplikasi Iblis" digawangi oleh Executive Producer : Ghofur, Ismeth Tahir, Ludwina Ismail; Producer: Dimas Anggara dan Raden Dimas Aryanto; Associate Producer : Tassia Mariska, Indra Bayu dan Airlingga Danapati; Ide Cerita : Delly Malik, Indra Bayu; Penulis : Tissa TS, Indra Bayu; dan DOP : Rama Hermawan. (***)

Reporter: Bambang Ipung Priambodo

× Image