Home > Nasional

Depok Gelar Apel Siaga Bencana, Ini Titik Rawan Bencana

Adapun persiapan yang dilakukan meliputi, Kajian Risiko Bencana (KRB), Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB), Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), Naskah Akademik (NA), Rencana Kontijensi (Renkon) dan regulasi.
Pemkot Depok gelar apel siaga bencana 2024 di Alun-alun Timur Kota Depok, Jumat (20/12/2024). (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok)
Pemkot Depok gelar apel siaga bencana 2024 di Alun-alun Timur Kota Depok, Jumat (20/12/2024). (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelar apel siaga bencana 2024 di Alun-alun Timur Kota Depok, Jumat (20/12/2024).

Apel dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Gandara Budiana yang diikuti perangkat daerah (PD) terkait penanganan kebencanaan serta pihak kepolisian, TNI dan PMI.

"Dalam menghadapi bencana, Kota Depok telah mempersiapkan berbagai dokumen terkait kebencanaan," kata Gandara.

Adapun persiapan yang dilakukan meliputi, Kajian Risiko Bencana (KRB), Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB), Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), Naskah Akademik (NA), Rencana Kontijensi (Renkon) dan regulasi.

"Sehingga harapannya penanggulangan bencana di Kota Depok dapat ditangani bersama karena tanggung jawab bersama seluruh stakeholder," jelas Gandara.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok, Adnan Mahyudin mengatakan, di tahun 2024 terdapat sejumlah wilayah dengan beberapa kejadian bencana.

Untuk tahun 2024, bencana tanah longsor di Kota Depok terdapat delapan kejadian, kejadian tersebut berada di Kecamatan Limo, Cimanggis, Sukmajaya, Cipayung, dan Sawangan.

Kemudian, bangunan rubuh sebanyak sepuluh kejadian yang tersebar disejumlah kecamatan.

Lalu, pohon tumbang terdapat 24 kejadian dan bencana banjir sebanyak sepuluh kejadian.

"Juga ada bencana kekeringan sebanyak satu kejadian di wilayah Kecamatan Sukmajaya dan angin kencang tiga kejadian di Kecamatan Sukmajaya dan Cipayung," ungkapnya.

Menurut Adnan, selama 2024 Kota Depok mengalami bencana sebanyak 56 kejadian dengan total korban jiwa sebanyak 2.550 jiwa.

Penanggulangan bencana di Kota Depok merupakan tanggung jawab bersama yang dilakukan bersama oleh seluruh perangkat daerah dan stakeholder terkait.

"Karena dalam penanganan bencana membutuhkan bantuan dari stakeholder terkait untuk penyediaan perahu karet, mobil crane, alat potong pohon, mobil rescue Damkar, ambulance, dan lainnya," jelasnya.

Untuk diketahui, pada akhir 2024 Pemkot Depok aktif berpartisipasi dalam tugas kemanusiaan melalui aksi Peduli Bencana Sukabumi.

Aksi yang dilakukan meliputi pengiriman bantuan uang tunai dan bahan pangan.

"Kami juga melakukan pengiriman tenaga medis, non medis, dan tenaga psikososial untuk membantu korban bencana," tukas Adnan. (***)

× Image