Home > Nasional

Survei FISIP dan Puskapol UI, Warga Puas dengan Program Kesehatan Dinkes Depok

Survei mahasiswa FISIP UI dan Puskapol UI juga memotret aspirasi warga mengenai isu pembangunan yang dinilai mendesak penanganannya.
Hasil survei mahasiswa FISIP UI dan Puskapol UI tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemkot Depok. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)
Hasil survei mahasiswa FISIP UI dan Puskapol UI tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemkot Depok. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Mahasiswa FISIP dan Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI) melalui ajang "Muda Kawal Pilkada 2024" menggelar survei aspirasi warga Kota Depok dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok terlibat dan mendukung terkait publikasi hasil kegiatan dan survei sebagai bagian turut menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2024 di Kota Depok.

"Selain survei Pilkada terkait partisipasi pemilih, juga dilakukan survei tingkat kepuasan kinerja Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok dalam menjalankan program-programnya, seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, transportasi, lingkungan dan pengelolaan sampah," jelas Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah dalam jumpa pers yang berlangsung di Kantor PWI Kota Depok, Selasa (05/11/2024).

Peneliti Puskapol UI, Muhammad Imam menjelaskan salah satu temuan penting survei mengenai tingkat kepuasan warga Kota Depok terhadap kinerja Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono.

Tingkat kepuasan warga atas kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok saat ini mencapai 58 persen. Sementara warga yang menyatakan tidak puas mencapai 42 persen.

Berdasar sektor pembangunan yang dinilai warga cukup memuaskan itu yakni:

1. Bidang kesehatan (Dinas Kesehatan Pemkot Depok).

2. Bidang pendidikan (Dinas Pendidikan Pemkot Depok).

3. Bidang infrastruktur (Dinas PUPR dan Dinas Perumahan Pemukiman Pemkot Depok).

Sementara itu, warga tidak puas terhadap kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pada:

1. Aspek kemacetan dan pelayanan transportasi umum (Dinas Perhubungan Pemkot Depok)

2. Sektor lingkungan dan persoalan sampah (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan).

3. Sektor ketahanan keluarga, perlindungan anak dan perempuan (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Pemkot Depok).

Urgensi isu pembangunan, berdasar pengelompokan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2024, yang paling disorot warga adalah soal pengangguran, sampah dan banjir, kemiskinan, transportasi, dan UMKM.

Di bahwa bidang di atas adalah soal ketahanan keluarga, pariwisata dan ekonomi kreatif serta ketahanan pangan.

Survei mahasiswa FISIP UI dan Puskapol UI juga memotret aspirasi warga mengenai isu pembangunan yang dinilai mendesak penanganannya.

Terdapat lima bidang. Terkait kemacetan, warga berharap perencanaan tata kelola transportasi agar kemacetan segera dikurangi.

Menurut warga, kemacetan terjadi akibat tingginya volume kendaraan pribadi, yang tidak seimbang dibanding kapasitas jalan.

Juga akibat pembangunan infrastruktur yang cenderung berfokus pada perumahan dan properti komersial.

"Warga menghendaki segera dilakukan pemerataan akses transportasi publik yang terintegrasi, dan dilakukannya pelebaran jalan," terang Peneliti Puskapol UI, Muhammad Imam.

Terkait pendidikan, masyarakat Kota Depok berharap peningkatan akses terhadap teknologi dan perpustakaan. Juga peningkatan kualitas tenaga pendidik.

Sedangkan terkait masalah sampah, warga Kota Depok menyoroti kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) yang tak lagi mampu menampung volume sampah yang ada.

"Dalam hal ini, warga juga menyoroti penumpukan sampah di banyak tempat," ungkap Imam. (***)

× Image