Libatkan Anak dan Remaja, Depok Susun Perencanaan Pembangunan Entaskan Stunting
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya untuk melakukan pembangunan daerah yang berkelanjutan. Terutama untuk entaskan stunting.
Upaya tersebut tentunya agar semua pihak bisa merasakan manfaatnya, termasuk anak-anak.
Oleh karena itu, dalam merencanakan pembangunan, perwakilan anak-anak dan remaja di Kota Depok dilibatkan di dalamnya.
Dengan begitu, pembangunan di masa mendatang tepat sasaran, terlaksana dengan baik, dan bermanfaat hasilnya untuk mereka.
Tahun 2024 ini, Pemkot Depok melibatkan anak-anak dan remaja dalam membantu pemerintah merencanakan pembangunan yang berfokus pada pengentasan stunting.
"Salah satu sasaran pencegahan stunting oleh pemerintah saat ini ada pada remaja, yang salah satu indikatornya remaja minum Tablet Tambah Darah dan pemeriksaan Hemoglobin," ujar Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Yulia Oktavia.
Menurut Yulia, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia pada 2023 angka stunting di Kota Depok 14,3 persen. Namun berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat pada Agustus 2024 hasil validasinya di angka 3,58 persen atau 3,377 balita stunting.
Lanjutnya, Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Depok telah melakukan evaluasi terhadap intervensi spesifik dan sensitif yang dilakukan seluruh perangkat daerah dan stakeholder. Yang di dalamnya terdapat anak-anak dan remaja Kota Depok.
"Oleh sebab itu, melalui kegiatan Kolaborasi Bareng Komunitas (Kongko) Pembangunan ini kami harapkan masukan dan saran anak-anak dan remaja ke depannya tentang penanganan stunting ke depannya," jelasnya.
Sebagai informasi, Kongko Anak dan Remaja telah selesai dilaksanakan Bappeda Kota Depok, di Kafe Dande's, Harjamukti, Cimanggis, pekan lalu. (***)