Memajukan Sistem Transportasi, Menhub Apresiasi Masukan UI
RUZKA REPUBLIKA NETWORK -- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix untuk menciptakan sektor transportasi darat yang andal.
“Inisiatif ini akan menghasilkan kebijakan, insentif, dan infrastruktur strategis yang mendukung kemajuan sektor transportasi," ujarnya dalam seminar Sistem Transportasi Darat Terintegrasi, Cerdas dan Berkelanjutan di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) pada Kamis (10/10/2204).
Menhub mengapresiasi masukan dari akademisi UI dalam kajian-kajian strategis untuk mendukung sektor transportasi di Indonesia.
Menhub menyebutkan, tantangan transportasi darat kedepannya akan semakin kompleks. Di wilayah perkotaan, keterbatasan transportasi massal telah menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Namun demikian, Kemenhub konsisten menjalankan arahan Presiden dalam pembangunan infrastruktur transportasi untuk menghubungkan kawasan Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan (3TP), Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” kata Menhub pada seminar yang digelar oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI.
Rektor UI, Prof Ari Kuncoro, SE, MA, PhD turut menegaskan komitmen UI terhadap sistem transportasi di Indonesia.
"Di sektor ini, kami berusaha memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi Kemenhub, memastikan bahwa pembangunan transportasi berlandaskan pada kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global,” jelasnya.
Dalam seminar tersebut, Tim Peneliti SKSG UI mempresentasikan hasil kajian strategis terhadap capaian sektor transportasi darat Indonesia selama 2015-2023.
Kajian ini memetakan isu strategis, yakni Pembangunan Nasional dan Transportasi Darat, Konektivitas, Mobilitas, Aksesibilitas, dan Integrasi, Keselamatan Transportasi Darat, Kualitas Layanan, Penerapan Inovasi Transportasi Cerdas, dan Dampak Terhadap Lingkungan.
Direktur SKSG UI selaku Ketua Tim Peneliti, Athor Subroto, PhD menyebutkan transportasi darat telah memberikan dampak positif terhadap kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan rata-rata persentase selama 9 tahun terakhir adalah 2.28%.
"Kajian ini menunjukkan bahwa transportasi darat telah berkontribusi positif dalam pembangunan di Indonesia, terutama pada sektor ekonomi,” terangnya.
Selama satu dekade terakhir, telah dibangun atau direnovasi 128 terminal tipe A dan 229 pelabuhan penyeberangan di seluruh Indonesia.
Melalui layanan inovatif seperti Buy The Service (BTS) telah meningkatkan jumlah penumpang hingga 146,94% dari 2021 hingga 2023, dan program mudik gratis juga mengalami lonjakan penerima manfaat dari 24.695 penumpang pada tahun 2023 menjadi 40.088 pada tahun 2024.
Meski telah mencatat banyak kemajuan, Tim UI juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang masih harus diatasi, yaitu tingkat kemacetan yang mencapai 48%, On Time Performance (OTP) perkotaan yang masih rendah dengan angka 33,65% pada tahun 2023, tren emisi mengalami peningkatan dalam 20 tahun terakhir, dan keselamatan berkendara yang perlu ditingkatkan serta penerapan Intelligent Transport System dinilai belum berjalan secara optimal.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Tim UI merekomendasikan sistem transportasi darat yang terintegrasi, cerdas, dan berkelanjutan di Indonesia.
Diantaranya dengan pembentukan omnibus law, peningkatan partisipasi publik, serta kolaborasi dengan akademisi.
Lembaga transportasi juga perlu mengadopsi layanan Mobility as a Service (MaaS) di kawasan metropolitan untuk mengintegrasikan berbagai moda transportasi serta penggunaan teknologi cerdas seperti big data dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan serta mengurangi emisi.
Capaian Kementerian Perhubungan dalam pembangunan infrastruktur transportasi darat selama periode 2015-2024, sebanyak 157 proyek infrastruktur berhasil direalisasikan, termasuk pembangunan 6 terminal tipe A, 44 pelabuhan penyeberangan modern, serta 12 pelabuhan baru.
Selain itu, sebanyak 53 terminal tipe A dan 54 pelabuhan penyeberangan telah direhabilitasi dan direvitalisasi. Upaya ini juga mencakup pengembangan sistem angkutan massal di enam kota metropolitan. (***)