Home > Nasional

FKUI dan Kemenkes Hadirkan Mini Museum Siklus Hidup di Kota Bandung

Rancang bangun Mini Museum Siklus Hidup dibuat menyerupai bentuk asli ruang pamer yang ada di iMuseum IMERI FKUI, Salemba, Jakarta Pusat.
FKUI bersama dengan Kemenkes RI menghadirkan Mini Museum Siklus Hidup di Taman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. (Foto: Dok Biro Humas & KIP UI)
FKUI bersama dengan Kemenkes RI menghadirkan Mini Museum Siklus Hidup di Taman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. (Foto: Dok Biro Humas & KIP UI)

RUZKA INDONESIA -- Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menghadirkan Mini Museum Siklus Hidup di Taman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.

Kerja sama ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Ayo Sehat Festival 2024 yang berlangsung pada 9–15 September 2024 dan dibuka langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI), Ir Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU.

Mini Museum Siklus Hidup yang dikembangkan oleh Indonesia Museum of Health and Medicine (iMuseum) IMERI FKUI dan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI merupakan sarana yang memuat informasi kesehatan berdasarkan tahapan atau siklus hidup manusia, mulai dari ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, anak, remaja, usia dewasa, hingga lanjut usia.

“Mini Museum Siklus Hidup dalam Ayo Sehat Festival 2024 ini sudah sangat bagus, yang seperti ini seharusnya ada di setiap provinsi di Indonesia,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan yang diterima, Jumat (20/09/2024).

Kolaborasi ini merupakan bentuk kemitraan Kemenkes RI dengan institusi pendidikan dalam upaya mendorong dan mengoptimalkan peran berbagai pihak dalam pembangunan di bidang kesehatan, serta mengedukasi dan mendekatkan akses informasi kesehatan kepada masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut, iMuseum IMERI FKUI bertanggung jawab terhadap materi kesehatan sebagai bahan edukasi, koleksi museum untuk dipamerkan, dan sumber daya manusia sebagai pramuwicara pengunjung.

Pelaksana Harian (Plh.) Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH., mengatakan, “FKUI terus berkomitmen untuk mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya adalah Kemenkes RI. Melalui Mini Museum Siklus Hidup, kami berharap dapat mendekatkan informasi kesehatan kepada masyarakat dan memberikan pengalaman yang menyenangkan serta bermanfaat.”

Rancang bangun Mini Museum Siklus Hidup dibuat menyerupai bentuk asli ruang pamer yang ada di iMuseum IMERI FKUI, Salemba, Jakarta Pusat.

Pada Mini Museum terdapat beberapa kegiatan yang dapat diakses dengan mudah dan gratis oleh warga masyarakat, seperti area edutainment yang memberikan informasi tentang siklus hidup manusia serta skrining kesehatan dan imunisasi yang dapat dilakukan pada setiap tahapan siklus hidup. Area ini juga dilengkapi dengan layar interaktif dan permainan edukatif.

Selain itu, terdapat juga area Fun Experience, di mana pengunjung dapat merasakan pengalaman (experience) seru, seperti simulasi menjadi ibu hamil dengan menggunakan alat peraga, hearing section melalui fitur dengarkan sehatmu, yakni tempat untuk mendengarkan saran kesehatan sesuai dengan key message dari setiap siklus hidup; Healthy Talk, Janji Hidup Sehat, yakni fitur di mana pengunjung dapat menyampaikan janji hidup sehat melalui rekaman telepon; dan mini theater yang menampilkan film animasi terkait siklus hidup.

Selama sepekan penyelenggaraan, tercatat lebih dari 3.000 orang datang mengunjungi Mini Museum Siklus Hidup.

Pengunjung didominasi oleh pelajar yang tertarik dengan berbagai pengetahuan tentang kesehatan dan wahana edukasi di mini museum.

Salah seorang pengunjung, Nazwa Fauziah mengatakan, kehadiran mini museum sangat menarik dan membantunya untuk memahami siklus kehidupan manusia. “Sangat menyenangkan.

Pemaparan dipresentasikan dengan jelas dan dengan properti yang menarik. Saya menjadi sangat bersyukur hidup dan lahir di dunia, karena host membimbing kami dengan menjelaskan awal tahap terjadinya pembuahan, kehamilan, masa kanak-kanak, hingga masa dewasa.

Hal tersebut membuat saya dan teman-teman menyadari bahwasanya kehidupan yang kami jalani merupakan anugerah yang harus disyukuri,” kata Nazwa. (***)

× Image