Home > Nasional

Kejari dan KPU Depok Cegah Hoaks dan Kampanye Hitam di Pilkada 2024

Ketua KPU Kota Depok, Wili Sumarlin yang hadir membuka acara ini dalam kata sambutannya menghimbau agar kita teliti dulu setiap mendapatkan berita informasi yang belum tentu benar, jadi di saring dulu baru di sharing (membagikan).
FGD Pilkada Depok, Kejari Depok ajak Wartawan untuk cegah hoaks. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)
FGD Pilkada Depok, Kejari Depok ajak Wartawan untuk cegah hoaks. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)

RUZKA INDONESIA -- Kejaksaan Negeri Depok dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota tahun 2024 dengan tema “Peningkatan Pemahaman Hukum dan Optimalisasi Profesi Serta Organisasi Kepemudaan Dalam Mencegah Hoaks, Kampanye Hitam Untuk Kesuksesan Pilkada Kota Depok” yang diselenggarakan di Hotel Santika Depok, Jumat (13/09/2024).

Ketua KPU Kota Depok, Wili Sumarlin yang hadir membuka acara ini dalam kata sambutannya menghimbau agar kita teliti dulu setiap mendapatkan berita informasi yang belum tentu benar, jadi di saring dulu baru di sharing (membagikan).

“Jangan mudah terpengaruh dengan informasi berita-berita yang tidak benar. Mari kita sukseskan pelaksanaan pilkada serentak pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur, Walikota dan wakil walikota. Mudah-mudahan bisa menghasilkan pemimpin yang jujur, amanah dan bijaksana," ujar Wili Sumarlin.

Kepala Subseksi Ekonomi Keuangan dan Pengamanan Pembangunan Strategis pada Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Depok, Alfa Dera, S.H.,M.H.M.M dalam paparannya mengatakan bahwa istilah Hoax/hoaks tidak dikenal dalam peraturan perundang-undangan Indonesia, melainkan istilah yang dikenal adalah "berita bohong". Jika penyebaran hoaks dilakukan melalui media elektronik maka pelaku penyebaran hoax dapat dipidana berdasarkan pasal 28 jo. Pasal 45 A UU ITE 2024 sebagai perubahan kedua UU ITE.

Mendapat peryataan dari awak media yang mengatakan bahwa kurangnya sosok figur pemimpin yang menjadi contoh di kota Depok yang membuat kota Depok tidak berkembang. Alfa Dera mengatakan, "Dari pada kita memaki kegelapan lebih baik kita menyalakan satu buah lilin."

Lanjut Alfa menjelaskan bahwa Dia masih positif karena menurutnya banyak kok yang masih cinta pada kota Depok.

"Mulai dari mana, ya kita mulai dari kita sendiri. Ini kami dari kejaksaan hadir sebagai wujud cinta kepada Kota Depok untuk kemajuan kota Depok." ucap Alfa.

"Kami mendorong kontestasi ini sejalan, tinggalkan kampanye hitam agar masyarakat fokusnya pada kampanye visi misi." ujar Alfa.

Komisioner KPU Kota Depok, Fikri Tamau dalam kesempatan tersebut memaparkan program KPU Kota Depok dalam rangka mensukseskan pelaksanaan pilkada di kota Depok kepada peserta FGD.

"KPU Kota Depok dengan pemerintah kota Depok memperkuat sosialisasi kepada pemilih dan kemudian mampu meningkatkan kemampuan pemahaman pemilih akan profil paslon dan rekam jejaknya. Jangan terpengaruh hoaks dan ujaran kebencian."ujar Fikri Tamau.

Fikri Tamau menegaskan bahwa point pentingnya adalah KPU dan Bawaslu mampu menjaga netralitas dalam Pilkada 2024.

Kepala Diskominfo Kota Depok, Manto menjelaskan bahwa Diskominfo Kota Depok telah mengedukasi, mensosialisasi masyarakat terkait dampak dari berita hoax dan kampanye hitam melalui medsos dan bagaimana menghindari berita hoaks. Selain itu Diskominfo juga melakukan monitoring terkait media sosial yang melakukan berita hoak dan hasil monitoring tersebut dilaporkan ke Provinsi.

Manto juga menyampaikan bahwa Pers mempunyai peran penting dalam menangkal berita hoak oleh karena itu KPU perlu kerjasama antara perusahaan media agar pilkada di kota Depok berjalan dengan lancar. (***)

Penulis : Edison

× Image