Produk Mie Ramah Lingkungan dari Mahasiswa Vokasi UI
Tim E-Zeat (kiri-kanan), Habil Aulia Mufa, Nadia Hasina dan Izha Noer Aradha. (Foto: Dok Biro Humas & KIP UI)
RUZKA INDONESIA -- Berdasarkan data World Instant Noodles Association pada 2023, Indonesia menduduki peringkat kedua terbanyak dalam hal konsumsi mi instan setelah China.
Tingginya konsumsi mi instan tersebut, menimbulkan isu lain terkait penggunaan plastik dan cup berbahan gabus sintetis (styrofoam) yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, bahan dasar mi dari tepung terigu olahan merupakan bahan minim nutrisi, tapi tinggi kalori.
Melihat fenomena tersebut, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim E-Zeat melakukan sebuah inovasi kuliner bernama Miegu, yang diikutsertakan pada National Business Plan Competition yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro.
Tim E-Zeat yang terdiri dari Habil Aulia Mufa dan Izha Noer Aradha (mahasiswa Program Pendidikan Vokasi) dan mahasiswa Farmasi UI, Nadia Hasina, mengusung ide bisnis “Miegu: Perpaduan dan Tanggung Jawab Sosial dalam Inovasi Produk Mie Cup Praktis”.
Miegu menghadirkan kuliner inovatif yang praktis berupa mie cup sebagai makanan pokok yang mudah disajikan dengan teknologi self heating pack dan edible film. Fungsi sagu sebagai sumber alternatif karbohidrat dan bebas gluten diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam mengonsumsi menu makanan.
Selain itu, penggunaan edible film sebagai kemasan bumbu, paper bowl sebagai kemasan primer, serta garpu sendok berbahan natural birch wood sebagai alat makan merupakan produk yang berbahan dasar ramah lingkungan. Pemanfaatan komoditas sagu melalui jalinan kemitraan dengan komunitas petani sagu menjadi salah satu isu ide pembuatan produk tersebut.
“Tim E-Zeat telah melalui tahap penyaringan Business Model Canvas hingga masuk ke lima puluh besar, dilanjutkan dengan seleksi Business Proposal hingga mencapai enam tim finalis untuk sesi pitching,” ujar Habil.
Kompetisi yang berlangsung sejak April hingga Juni 2024 tersebut diikuti sebanyak 150 partisipan dari berbagai universitas lintas pulau di Indonesia. Setelah melalui serangkaian tahap penyaringan tersebut, Tim E-Zeat berhasil mendapatkan juara ketiga.
Habil menceritakan bahwa keikutsertaannya dan tim merupakan salah satu langkah strategis untuk melatih diri dan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya secara nyata dalam bentuk ide bisnis dengan kolaborasi lintas prodi atau fakultas, baik dari segi bisnis dari mahasiswa Bisnis Kreatif, teknologi informasi dari mahasiswa Manajemen Rekod dan Arsip, serta kandungan produk dari mahasiswa Farmasi.
“Kami berharap agar ide bisnis tersebut dapat direalisasikan secara nyata. Saya juga mengajak mahasiswa lainnya untuk ikut berprestasi di berbagai bidang, baik akademik dan nonakademik,” terang Habil.
Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, mengungkapkan kebanggaannya terhadap prestasi yang diraih tim E-Zeat.
Menurutnya, ide bisnis yang diciptakan mereka merupakan implementasi pembelajaran di kelas, yaitu sebuah produk inovatif.
“Kami terus berupaya agar mahasiswa dapat berpikir kreatif dan menciptakan berbagai produk atau prototipe yang memiliki manfaat positif bagi masyarakat. Ide segar dari generasi muda tersebut menunjukkan bahwa mereka sudah siap untuk terjun ke dunia profesional saat mereka belum menyelesaikan studinya dan menjadi insan yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia,” jelas Padang. (***)