Home > Mancanegara

Antara YFL-2, Malaysia dan Palestina: Pemuda Pemimpin Masa Depan

Jadi, para peserta dibagi menjadi sejumlah grup, terdiri dari dua atau tiga orang per kelompok.
panitia dan peserta Youth Future Leaders (YFL) Batch 2 di Malaysia. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)
panitia dan peserta Youth Future Leaders (YFL) Batch 2 di Malaysia. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)

RUZKA INDONESIA -- Permasalahan Palestina menjadi perhatian penting dari panitia dan peserta Youth Future Leaders (YFL) Batch 2 di Malaysia, yang berlangsung pada Sabtu hingga Selasa (13-16/07/24). Hal ini terwujud dalam tugas kelompok social experiment bagi para peserta YFL Batch 2 di Malaysia.

Program eksperimen sosial mengenai Palestina ini berlangsung di kawasan Menara Kembar (Twin Tower) Petronas, Kuala Lumpur City Center (KLCC), dan di Kawasan Suria KLCC Mall, Malaysia, pada Sabtu (13/07/24) malam.

Jadi, para peserta dibagi menjadi sejumlah grup, terdiri dari dua atau tiga orang per kelompok.

Kemudian, berdasarkan pantauan penulis, setiap kelompok bertugas mewawancarai dua orang pengunjung Twin Tower Petronas, seorang dari Warga Negara Malaysia dan seorang lagi dari Warga Negara Asing.

Pertanyaannya ialah seputar tanggapan atau respon mereka terhadap teror dan invasi militer rezim zionis Israel terhadap Palestina.

Pertanyaan lainnya ialah seputar perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina dalam melawan penjajahan dan kebiadaban rezim zionis Israel. Termasuk pandangan responden terhadap kelompok Hamas dan Fatah di Palestina.

Lalu dari semua kelompok yang ada, terdapat empat peserta terbaik yang telah melalui proses penjurian dalam program YFL Batch 2 di Malaysia, yakni Andien Najwa Alya, Meutia Filzan Kamilah, I Komang Nara Dhananjaya S., dan Lucky Farel Zulkarnaen.

Dalam program ini, penulis menjadi salah satu peserta YFL Batch 2 di Malaysia, selaku Direktur Bidang Media, Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Penulis bernama lengkap Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si., itu juga menjadi peneliti di Center for Strageic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI). Ia juga mengemban amanat selaku Wakil Sekretaris Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Adapun tema yang diangkat dalam YFL Batch 2 di Malaysia ialah “International Future Leaders: High Value Future Generation” atau “Pemimpin-Pemimpin Masa Depan Internasional: Generasi Masa Depan Bernilai Tinggi,” ujar Wakil Ketua Program YFL Batch 2 di Malaysia, Muhammad Mushab Abdurrahman, B.B.A., pada Ahad (14/07/2024).

Acara ini, lanjutnya, diselenggarakan oleh Yayasan Markas Santri Global dan Yayasan Pemuda Bestari Nusantara, bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses.

“Kegiatan ini diikuti oleh 21 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, mengusung slogan “Think Globally, Act Globally” atau “Berpikir Global, Bertindak Global“,” imbuhnya.

Muhammad Mushab Abdurrahman, B.B.A., pun memaparkan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai batu loncatan bagi para pemuda dan pemudi potensial Indonesia untuk mempersiapkan estafet kepemimpinan bangsa Indonesia di masa depan.

“Harapannya, acara ini dapat meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi content creator yang handal dan profesional di Indonesia, bahkan di dunia,” ungkapnya.

Selain itu, ungkapnya, kegiatan ini terdiri dari sejumlah aktivitas seperti “social experiment”, “social campaign” Indonesia ke negara lain, dan kunjungan ke sejumlah kampus ternama di Malaysia, antara lain Islamic International University of Malaysia (IIUM) dan University Kebangsaan Malaysia (UKM).

“Para peserta YFL-2 juga diajak untuk mempelajari budaya sosial (social culture) di Malaysia dengan berkunjung ke Dataran Merdeka, Perpustakaan Kuala Lumpur, Masjid Putra di Putrajaya, Menara Kembar atau Twin Tower Petronas di KLCC, Kuala Lumpur, Kuil Batu Cave, Klenteng Chin Swee Cave, dan Genting Highland,” ucapnya.

Adapun para peserta acara, jelasnya, telah melalui proses seleksi yang ketat dan berjenjang, seperti seleksi administrasi, wawancara, dan pembuatan video kreatif.

“Dari 500 peserta yang mendafar, kami telah menyeleksi 60 orang yang lolos tahap seleksi administrasi dan wawancara. Dari 60 peserta itu, panitia menyeleksi kembali peserta menjadi 12 peserta terbaik,” pungkasnya.

Lebih lanjut, berdasarkan pantauan penulis, para peserta juga berkunjung ke Central Market atau Pasar Seni di Kuala Lumpur pada Senin (15/07/24), Malaysia Tourism Centre (MaTiC) pada Selasa (16/07/24), dan Dataran Putra pada Sabtu (13/07/24).

“Kami juga melihat dari dekat Putrajaya Bridges, Perdana Putra, Millenium Monument dan Dataran Putra saat berkunjung ke Masjid Putra. Ketiga lokasi ini merupakan bagian terintegrasi dari kompleks pusat pemerintahan Malaysia di Putrajaya,” jelas Muhammad Ibrahim Hamdani.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

× Image