Astra dan PIP Dukung Sertifikasi GAP Bagi UMKM Binaan di Sukawangi Bogor
RUZKA INDONESIA – Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) bersama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) berkolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat serta Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor melakukan sertifikasi Good Agricultural Practices (GAP).
Sertifikasi diberikan kepada petani binaan Astra dan PIP yang telah melakukan transformasi sistem budidaya dari konvensional menjadi organik. Sebanyak 14 petani mendapatkan sertifikasi GAP yang langsung diserahkan oleh Dinas terkait di Sukawangi Bogor pada Rabu (10/7/2024).
Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo menyampaikan, bahwa program pembinaan yang dilakukan Astra melalui YDBA bersama PIP ini diharapkan dapat membentuk ekosistem pertanian yang mendukung kemajuan petani di Sukawangi Bogor.
“Penyerahan sertifikasi yang diberikan oleh dinas terkait tersebut diharapkan dapat lebih memotivasi para petani untuk terus melakukan budidaya yang lebih baik dan terstandar,” katanya.
Sedangkan Direktur PIP Muhammad Yusuf menyatakan, bahwa sertifikasi yang didapat petani sejalan dengan desain program pembinaan yang digarap Astra melalui YDBA bersama PIP pada tahun 2022 lalu. “Sertifikasi ini dapat mendukung kemandirian petani di Sukawangi Bogor,” jelasnya.
Sementara Kepala Bidang Perlindungan dan Pelayanan Usaha Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Judi Rahmat menyampaikan, bahwa sertifikasi ini bisa diberikan kepada lebih banyak lagi petani di Kabupaten Bogor, terlebih masih banyak luasan lahan petani di wilayah tersebut.
Judi berharap, peluang tersebut dapat dioptimalkan bukan hanya oleh para petani, tetapi oleh Astra melalui YDBA dan PIP yang telah menjalankan program pembinaan di Sukawangi Bogor.
Siti Solihat mewakili Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat memberikan apresiasi kepada Tim Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Sukawangi Majeng Sareng yang didirikan Astra melalui YDBA dan PIP. Sebab, lembaga ini membantu para petani dengan semangat dan gigih untuk mendapatkan sertifikasi GAP.
Siti Solihat berharap semangat tersebut bisa memotivasi para petani yang belum mendapatkan sertifikasi untuk menerapkan sistem budidaya pertanian yang ter-standar, agar mendapatkan sertifikasi GAP. ***