ruzka.republika.co.id--Ternyata ada bahasa asli Depok. Hal itu terungkap saat Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) menggelar bedah kamus Bahasa Depok bersama perguruan tinggi, kepala sekolah, guru, dan penggiat literasi yang notabenenya adalah generasi milenial pada acara Lebaran Depok, Jumat (19/05/2023).

Tujuan bedah buku ini untuk mengenalkan kembali bahasa keseharian warga asli Depok yang sudah sejak zaman dahulu kepada masyarakat sekarang. Sehingga bahasa asli Depok bisa terus lestari.

"Gini ya, bahasa Depok itu walaupun bahasa serapan tapi ini harus jadi tuan rumah lagi di kampungnya," ujar Ketua KOOD, Ahmad Dahlan, Sabtu (20/05/2023).

Buku Kamus Bahasa Depok berisikan 4 ribu kata khas Depok berikut detail penjelasannya. Selain memberitahukan makna kata yang tersirat, di dalam kamus itu juga dijelaskan secara detail dan gamblang hal Ikhwal dari penerapan penggunaan kata-kata tersebut yang harus diselaraskan dengan kalimat penyerta.

"Nah, dari hasil bedah buku ini masih perlu diperjelas lagi agar masyarakat mudah membacanya," terang Dahlan.

Ketua Paguyuban Duta Baca Kota Depok, Sativa Trimaraeni menuturkan, dengan diadakannya bedah buku Kamus Bahasa Depok ini, dapat memperluas wawasan masyarakat yang kini mulai tidak mengenal bahasa asli tersebut.

"Kami sebagai Duta Baca jadi bisa mengenal dan mengaplikasikan Bahasa Depok, terima kasih untuk KOOD yang sudah membuat dan mengadakan bedah buku Kamus Bahasa Depok, kegiatan ini luar biasa. Semoga Kamus Bahasa Depok dapat di-upgrade dalam bentuk digital, sehingga mengikuti perkembangan teknologi," harapnya. (Rusdy Nurdiansyah)