Prof Arif Satria: ICMI Tidak Ikut Partisipasi Dalam Politik Praktis
ruzka.republika.co.id - Jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyatakan sikap untuk tidak ikut partisipasi dalam politik praktis.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria pelatikan Pemuda ICMI Bali di Auditorium ITB STIKOM Bali.
Prof Arif Satria menjelaskan alasan ICMI mengambil sikap tidak akan ikut partisipasi dalam politik praktis untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak sistem berbangsa dan bernegara.
Baca juga: BMW 330e M Sport Resmi Menjadi Kendaraan Pengawalan Perhelatan G20
"Untuk menghindari hal-hal yang mungkin dapat merusak sistem berbangsa dan bernegara, sehingga ICMI tidak ingin ikut atau masuk dalam politik praktis," kata Arif Satria melalui keterangannya, Senin (24/10/2022).
Namun ICMI tetap berpolitik moral dengan menyiapkan konsep, pemikiran yang akan disampaikan kepada calon-calon pemimpin nantinya.
Di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nantinya, sambung Prof. Arif Satria, ICMI akan menyiapkan berbagai konsep untuk membantu dan mendukung langkah yang bijak bagi pemimpin yang baru.
Baca juga: Ricky Hatton Bikin Pangling Badannya Jadi Ramping
"Kami menyiapkan konsep bangsa Indonesia yang saat ini sudah dipersiapkan salah satunya terkait pangan dan yang kedua adalah politik," kata dia.
ICMI kata Prof. Arif Satria mendorong politik yang bisa bermartabat, politik yang berbasis dengan nilai. Menurutnya politik seperti adalah politik yang ideal.
"Bukan politik tersensasional. Kita harus mendorong satu kultur politik yang baru di Indonesia," tegasnya.
Baca juga: Kumpulan Kata-Kata Motivasi Untuk Penambah Semangat Hari Seninmu !
Ia memaparkan beberapa konsep yang disiapkan seperti pangan, pendidikan dan lingkungan baik di wilayah Bali yang saat ini sudah membentuk Pemuda ICMI Bali. (Supriyadi)