Home > Ekonomi

Program Go 2T Depok, Upaya Genjot PAD 2024

Program Go 2T ini, merupakan tantangan dan terobosan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menaikkan PAD Kota Depok. Tentunya dengan melihat potensi yang ada.

ruzka.republika.co.id--Untuk genjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok meluncurkan program Go 2T. Program tersebut untuk akselerasi capaian PAD 2 Triliun.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, program Go 2T ini, merupakan tantangan dan terobosan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menaikkan PAD Kota Depok. Tentunya dengan melihat potensi yang ada.

“Idealnya sudah ada kenaikan setiap tahun, tetapi kita ingin PAD digenjot lagi agar lebih drastis dengan target jangka menengah Rp 2 triliun di tahun 2024 dan dengan potensi yang ada, itu sudah kita hitung. Semangat boleh, namun harus ada potensi, ini sebuah tantangan,” ujar Idris saat meluncurkan program Go 2T milik BKD Kota Depok, Senin (17/10/2022).

Menurut Idris, sinergitas dan kolaborasi dengan Forkopimda juga harus ditingkatkan. Untuk menciptakan Good Governance dan Clean Governance.

“Keunggulan dari program Go 2T ini adalah melakukan akselerasi capaian PAD sebesar Rp 2 triliun dengan berbagai terobosan dalam hal peningkatan PAD, dari sektor pajak daerah dan pemanfaatan aset, memaksimalkan informasi layanan pajak daerah dengan pembaruan website BKD, serta didukung dengan pengelolaan keuangan yang baik berbasis elektronik,” jelasnya.

Kepala BKD Kota Depok, Wahid Suryono mengatakan, program ini dirancang dalam memanfaatkan momentum pulihnya perekonomian pasca pandemi Covid-19 yang ditandai dengan bangkitnya tiga sektor utama ekonomi. Yaitu, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran serta konstruksi.

"Ada lima inovasi yang kita gulirkan dari program Go 2T ini. Seperti Gerakan Mengejar Piutang PBB (Gempita PBB), Sistem Informasi Aplikasi Piutang Daerah (Siap-PD), Optimalisasi Pengelolaan Lapangan Olahraga dan Fasilitas UMKM melalui kerja sama dengan Kelompok Masyarakat (Oplosan Emas),” paparnya.

Kemudian, lanjut Wahid, Sistem Integrasi Penerimaan Keuangan Pendapatan Daerah (Sipkanda) dan Eplikasi e-Payment. "Mudah-mudahan upaya ini bisa memaksimalkan capaian PAD Rp. 2 triliun di tahun 2024,” harapnya. (Rusdy Nurdiansyah)

× Image