Home > News

Atasi Persoalan Sampah, DLHK Depok Ajak Kerjasama Pemulung

Dalam pelaksanaannya, DLHK Kota Depok memberikan ember kepada pemulung untuk sampah organik. Setelah sampah organik terkumpul, akan disetorkan melalui UPS Cisalak untuk pakan maggot.
Pemulung sampah di TPA Cipayung, Kota Depok.
Pemulung sampah di TPA Cipayung, Kota Depok.

ruzka.republika.co.id--Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok menggulirkan sejumlah inovasi untuk atasi persoalan sampah. Salah satunya dengan melibatkan pemulung untuk memilah sampah organik dan non-organik.

Hal ini sudah dilakukan DLHK Kota Depok di Unit Pengolahan Sampah (UPS) Cisalak dengan upaya melakukan pemilahan sampah.

“UPS Cisalak ini baru beroperasi sekitar dua bulan, bangunan ini merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Kebetulan UPS Cisalak bersebelahan dengan Tempat Pengolahan Sampah (TPS), jadi kami kerja sama dengan pemulung setempat untuk melakukan pemilahan,” ujar Kepala DLHK Kota Depok, Ety Suryahati, dalam keterangannya yang diterima, Ahad (09/10/2022).

Menurut Ety, dalam pelaksanaannya, pihaknya memberikan ember kepada pemulung untuk sampah organik. Setelah sampah organik terkumpul, akan disetorkan melalui UPS Cisalak untuk pakan maggot.

“Jadi, ketika pemulung menemukan sampah organik akan kita berikan ember dan ember tersebut akan kita berikan ke UPS Cisalak. Dari tiga ton sampah yang dihasilkan, per hari dapat terkumpul sebanyak 800 kg hingga 1 ton, bahkan bisa lebih di kondisi tertentu untuk sampah organik,” jelasnya.

Lanjut Ety, saat ini terdapat delapan hingga 10 pemulung yang bekerja sama dengan DLHK Kota Depok untuk pemilahan sampah organik. Sedangkan sampah non-organik yang bernilai jual, dimanfaatkan oleh pemulung untuk diolah dan ditimbang.

"Ketika kita bekerja sama dengan pemulung, kita melakukan simbiosis mutualisme dengan membuka rezeki bagi pemulung tersebut. Saya berpesan agar masyarakat juga melakukan pemilahan sampah dari rumah,” tuturnya. (Rusdy Nurdiansyah)

× Image