8 Poin Rakor Aremania, Menolak Suporter Persebaya hingga Hukum Adat
ruzka.republika.co.id - Aremania dan Panpel Arema FC menggelar rapat koordinasi jelang derby Jawa Timur: Arema FC vs Persebaya Surabaya. Pertandingan digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada (1/10/2022).
Dalam rapat koordinasi di Kandang Singa, Jumat (23/9/2022) malam tersebut, Aremania menyatakan 8 sikap yang dilakukan demi menjaga iklim Malang tetap kondusif.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Aremania, setidaknya ada 8 poin dari hasil rakor tersebut. Hal itu semata-mata dilakukan untuk kepentingan bersama dan menjaga Malang Raya tetap kondusif,” ungkap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Di antara 8 poin pernyataan sikap Aremania tersebut adalah dengan tegas menolak kehadiran suporter Persebaya di Stadion Kanjuruhan. Hal ini dilakukan setelah mempertimbangkan banyak hal. Di sisi lain, Aremania juga menyoroti provokasi yang terjadi di sosial media.
“Langkah antisipasi sejak jauh-jauh hari dilakukan oleh Aremania, melalui pertimbangan yang matang maka diputuskan Panpel mematuhi arahan polisi dengan tidak memberikan kuota pada pendukung Persebaya di Kanjuruhan. Selain itu, Aremania juga menyoroti provokasi di sosial media, ini yang harus kita redam bersama,”ungkap Abdul Haris.
Berikut 8 Poin Rapat Koordinasi Aremania :
1. Panpel Arema FC setelah melakukan koordinasi dengan Aremania sepakat untuk tidak memberikan kuota untuk suporter Persebaya. Hal ini sesuai dengan perjanjian yang disepakati di Polda Jatim pada 2006 lalu yang menyebutkan bahwa kedua suporter tidak saling mengunjungi.
2. Tidak ada sweeping Plat L maupun sejenisnya ketika pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
3. Aremania menyatakan siap menerapkan hukum adat Aremania jika ada aksi anarkis, copet dan masuk stadion tanpa tiket.
4. Aremania menyerukan kepada tim Arema FC bahwa laga lawan Persebaya wajib dimenangkan.
5. Aremania meminta bantuan kepada kepolisian untuk melakukan pengawalan pada Aremania luar kota yang menyaksikan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
6. Saling membantu Menyiapkan konsumsi berupa nasi bungkus untuk Aremania luar kota dan mengatur kepulangannya berkoordinasi dengan pihak keamanan dan jika diperlukan bisa menginap di Stadion Kanjuruhan.
7. Mendorong pihak berwajib, manajemen Arema FC untuk menertibkan akun-akun sosial media yang melakukan tindakan provokatif dan tidak bertanggung jawab. Aremania mendesak admin akun sosial media untuk bertemu dan saling sharing dengan manajemen dan Aremania.
8. Demi keamanan, Aremania memohon kepada pihak keamanan untuk melakukan sweeping di pintu-pintu masuk agar tidak tidak adanya penyusup yang berpotensi adanya kericuhan. *(Yayan)