Home > Gaya Hidup

Semaraknya Perayaan Kemerdekaan di Kawasan Wisata Bukit Dewi Manggung

Di rangkaian acara yang diadakan selama dua hari, 16-17 Agustus 2022 ini, warga dan wisatawan Bukit Dewi Manggung dibuat kagum dan merasa terhibur oleh berbagai hiburan yang disajikan masyarakat, khususnya UMKM Desa Wisata di Kecamatan Tanjungsiang S
Desa wisata Bukit Dewi Manggung Subang Selatan.
Desa wisata Bukit Dewi Manggung Subang Selatan.

ruzka.republika.co.id--Rangkaian acara Kolaborasi UMKM Subang, UMKM Jakarta dan UMKM Banyumas dalam rangka mengisi HUT ke 77 Kemerdekaan RI, sukses membuat semarak kawasan Desa Wisata Bukit Dewi Manggung. Sebuah kawasan yang kini dicanangkan sebagai "hub" destinasi wisata dengan fungsi sebagai etalase seni budaya Subang Selatan.

Di rangkaian acara yang diadakan selama dua hari, 16-17 Agustus 2022 ini, warga dan wisatawan Bukit Dewi Manggung dibuat kagum dan merasa terhibur oleh berbagai hiburan yang disajikan masyarakat, khususnya UMKM Desa Wisata di Kecamatan Tanjungsiang Subang Selatan selain terhibur, suasana sejuk dan indahnya kawasan Desa Wisata di Kecamatan Tanjungsiang, seperti Bukit Dewi Manggung, juga membuat pengunjung merasa nyaman. Pengunjung disuguhi dengan pemandangan alam perbukitan dengan udara fresh full oxygen.

Semua ini semakin menambah keseruan pengunjung dan masyarakat menyaksikan serta mengikuti aneka perlombaan dan pagelaran seni budaya sambil menikmati kuliner khas Sunda, DKI Jakarta dan Jateng. Di sini sepertinya para UMKM binaan mampu memuaskan para penyewa Glamping (Glamour Camping) untuk healing bersama keluarga. Selain itu kepuasan juga didapat dengan adanya fun games dan flyingfox.

Kawasan wisata Glamour Camping (Glamping)
Kawasan wisata Glamour Camping (Glamping)

Tak lupa makanan khas UMKM 3 kota, yakni bakar kambing guling, makan buah pisang dan jambu kristal dari Desa wisata Bukit Jamkrishill yang enak disuguhkan juga di sini.Keseruan lainnya yang tidak bisa ditinggalkan di Bukit Dewi Manggung, desa wisata yang baru berdiri satu tahun ini adalah pengunjung dan warga bisa ikut merasakan kearifan lokal. Seperti berlatih angklung dan berlatih aksi beladiri Pencak Silat Jawara Subang Selatan Pimpinan Firdaus Cahyadi.

Selain itu lomba Tarik tambang, dan lomba makan kerupuk menambah serunya acara perayaan kemerdekaan di Tanjungsiang Subang Selatan. Sementara di desa Wisata Sindanglaya terpantau warga antusias mengikuti Panjat Pinang dengan hadiah yang selalu dinanti setiap tahunnya.

Di malam hari yang dingin berkabut setelah hujan deras mengguyur, pengunjung Bukit Dewi Manggung menikmati suguhan alunan “Kacapi Biola” di Aula BuDeMang. Kreativitas para seniman Tanjungsiang, dengan aransemen tambahan musik biola ini membuat musik tradisional Sunda terdengar indah. Uniknya musik ini dilakukan oleh sebuah keluarga di Tanjungsiang Subang yang melakukannya turun temurun sejak jaman kemerdekaan 1945 hingga sekarang.

Dalam menggelar rangkain kegiatan "Tujuhbelasan" itu Desa Wisata Bukit Dewi Manggung didukung 7 Desa wisata lainnya. Desa Wisata Bukit Dewi Manggung yang dipimpin oleh Teges Ratna Ayu Ningrum (25 tahun), mempersiapkan perayaan HUT ke 77 Kemerdekaan RI ini dengan semangat Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat.

Tagline HUT ke 77 Kemerdekaan RI yakni "Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat" menurut Teges sangat berarti bagi warga Subang Selatan. Hal ini sejalan dengan harapan yang diusung kegiatan ini, yaitu kekuatan Kolaborasi antara UMKM Subang, UMKM DKI Jakarta, dan UMKM Jateng mampu ikut serta membangkitkan ekonomi Indonesia.

Ketua Desa Wisata Nusantara (Dewisnu) asal Banyumas, Eko Katamto menambahkan bahwa Tagline HUT ke 77 Kemerdekaan RI ini sesuai dengan penyatuan tentang konsep sepahaman pergerakan antara UMKM Banyumas Jateng, DKI Jakarta dan Subang.

"Konsep yang terpenting adalah kolaborasi. Ini urgent bagi kita semua. Karena dengan adanya kolaborasi, pengalaman serta ilmu baru, sangat bagus untuk ekspansi secara wilayah bagi produk UMKM itu sendiri. Dengan demikian perekonomian pulih lebih cepat. Dengan Kolaborasi UMKM ini Indonesia akan bangkit lebih kuat," jelas Eko.

Menurut Eko, UMKM ketiga kota ini telah melakukan kolaborasi antar peserta UMKM dengan baik. Pendampingan dilakukan dengan cara menyatukan konsep, membangun chemistry, mengadakan pelatihan guna membangun kekuatan SDM UMKM, penguatan produk.

"Sehingga produk secara subtansif bisa naik kelas secara pemasaran. Dengan demikian terjadi peningkatan perekonomian. Untuk itu semua terjalin bergerak melakukan aktion," terangnya.

Anak-anak sedang memainkan musik angklung.
Anak-anak sedang memainkan musik angklung.

Di peringatan hari bersejarah nasional ini, action yang dilakukan oleh 3 UMKM (Banyumas, DKI Jakarta dan Kota Subang), salah satunya adalah mengajak warga Tanjungsiang untuk tetap merasakan semangat kemerdekaan dengan melakukan berbagai aktivitas untuk merebut hadiah yang menarik.

Sejatinya momen dipersembahkan untuk warga dan pengunjung yang pada hari itu bersemangat ramai berkumpul di Bukit Dewi Manggung dan 3 desa wisata lainnya. Udan Karyawan, tokoh Masyarakat Desa Cibuluh yang juga pimpinan di Bukit Dewi Manggung bersama Nova Maulana (Noval) Ketua Desa wisata Pasanggrahan, desa wisata air di Kasomalang Subang Selatan, merupakan dua orang penggagas Kegiatan parade Seni Budaya tahun ini. Menurut mereka kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT ke 77 Kemerdekaan RI dengan semangat kolaborasi di semua bidang.

"Untuk memeriahkan dan menghibur wisatawan dan warga lokal, di momen Agustusan ini, kita menggelar parade olahraga tradisional seperti Pencak silat oleh calon calon Jawara Subang Selatan, hingga penampilan budaya kesenian dan permainan anak "kaulinan" yang menjadi khas Sunda. Di sini juga tidak lupa pengunjung bisa melakukan wisata air Pasanggrahan yang unik, serta masakan kuliner UMKM Subang yang meninggalkan jejak rasa tak ternilai harganya" paparnya.

Lanjut Udan, olahraga dan permainan tradisional memiliki beragam macam fungsi atau pesan. Seperti Pencak Silat, pesannya bahwa generasi yang dilatih secara mental dan fisik ini diharapkan akan menjadikan generasi yang kuat.

"Dan seperti tari ‘Kaulinan lembur’ menyampaikan pesan untuk mengembalikan anak-anak ke zaman dimana permainan tradisional tersebut ada. Permainan ini harus tetap dilestarikan tidak boleh punah dan harus terus dijaga dan diturunkan ke anak cucu kita," ungkapnya.

Menurut Ketua Desa wisata Pasanggrahan, Nova Maulana, Tanjungsiang, tepatnya wisata Desa Bukit Dewi Manggung (disingkat BuDeMang) adalah daerah yang menjadi etalase konsep Ekowisata, seni dan budaya Sunda yang kekinian. Kini Bukit Dewi Manggung dan 7 sahabat desa lainnya menjadi salah satu bagian yang membuat “Subang Full Of Charm” (makna tagline dari Logo Branding Wisata Kabupaten Subang tahun 2022). (Rusdy Nurdiansyah)

× Image