
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar) menggelar kegiatan Yaumul Ijtima pada Ahad (16/11/2025).
Acara berlangsung di Pesantren Al Muhajirin, Palasari, Ujungjaya, dan dihadiri para pengurus serta anggota Muslimat dari berbagai ranting.
Kegiatan rutin tersebut diisi dengan sejumlah materi, mulai dari penguatan organisasi hingga pendalaman kajian keagamaan yang menjadi dasar amaliyah warga NU.
Penguatan Organisasi: Administrasi hingga Soliditas Ranting
Ketua PAC Muslimat NU Ujungjaya, Hj. Yayat, membuka kegiatan dengan pemaparan terkait pentingnya penguatan organisasi. Ia menekankan perlunya administrasi yang tertib dan seragam pada seluruh ranting.
“Pengelolaan administrasi yang rapi itu penting agar organisasi berjalan terarah. Koordinasi antar-ranting juga harus makin solid,” ujarnya dalam penyampaian materi.
Ia juga mendorong seluruh kader untuk aktif mengikuti Yaumul Ijtima sebagai sarana menambah wawasan keaswajaan dan memperkuat komitmen kebangsaan.
Baca juga: Kemenkeu Buka Lowongan untuk Lulusan SMA, Buruan Buat Lamaran!
Kajian Tauhid: Memahami Sifat 20 dan Teologi Aswaja
Sesi berikutnya diisi oleh Ust. Aip Syarifuddin yang juga menjabat sebagai Rois Syuriah MWCNU Ujungjaya. Ia menyampaikan materi kajian tauhid dengan fokus pada pemahaman sifat 20 bagi Allah, serta rasionalitas aqidah menurut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Ust. Aip juga menegaskan pentingnya memahami teologi Asy’ariyah dan Maturidiyah sebagai landasan keilmuan yang dianut oleh NU.
Kajian Fikih: Praktik Wudhu hingga Hal yang Membatalkannya
Materi fikih disampaikan oleh Dede Sambas Kustiawan, Katib Syuriah MWCNU Ujungjaya.
Peserta mendapatkan pemahaman praktik fikih amaliyah, khususnya terkait tata cara wudhu yang benar serta hal-hal yang membatalkan wudhu.
Kajian tersebut disambut antusias oleh peserta, mengingat fikih praktis menjadi kebutuhan sehari-hari bagi warga Muslimat NU. (***)
Jurnalis: Eko Widiantoro
