
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Hujan deras yang turun selama lebih dari empat jam pada Minggu, 23 November 2025, memicu longsoran tembok penahan tanah (TPT) di Desa Cibunut, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar).
Dua rumah warga hancur tertimbun material batu dan tanah, memaksa dua keluarga mengungsi ke rumah kerabat pada malam itu juga.
Longsor terjadi pada TPT dengan panjang sekitar 20 meter, tinggi tujuh meter, dan ketebalan dua meter. Struktur itu tak mampu menahan tekanan air yang meresap ke tanah.
Batu-batu berukuran besar meluncur dari tebing, menghantam rumah warga yang berdiri tepat di bawahnya.
Petugas BPBD Majalengka, Dzikri, mengatakan longsor berlangsung cepat.
“Hujan intensitas sedang hingga tinggi menyebabkan tekanan pada dinding TPT meningkat. Material turun dan langsung menimpa dua rumah warga. Empat rumah lainnya pun kini dalam kondisi terancam,” ujarnya, mengutip laporan BeritaSatu.com.
Proses pembersihan material menjadi kendala tersendiri. Medan curam dan volume material yang besar membuat petugas perlu mendatangkan alat berat. Hingga Senin pagi, serpihan batu dan tanah masih menumpuk di lokasi.
Lilik Sopian, salah satu pemilik rumah terdampak, menggambarkan situasi mencekam saat longsor terjadi. Ia mengaku mendengar suara gemuruh sebelum material batu menghantam rumahnya. “Longsor terjadi tiga kali. Saya dan keluarga langsung keluar rumah, lalu malam itu juga mengungsi ke rumah saudara,” kata Lilik.
Ia berharap pemerintah tidak hanya membantu memperbaiki rumah warga yang terdampak, tetapi juga memperkuat TPT agar peristiwa serupa tidak terulang. “Kami butuh jaminan keamanan. Tinggal di bawah tebing seperti ini selalu membuat waswas saat musim hujan,” ujarnya.
BPBD Majalengka meminta warga di sekitar tebing untuk bersiaga dan mempertimbangkan mengungsi, terutama ketika hujan turun dengan durasi panjang. Pemerintah daerah sedang mengkaji langkah penanganan lanjutan, termasuk kemungkinan perbaikan struktur TPT yang runtuh. (***)
Penulis: Eko Widiantoro
