
RUZKA INDONESIA — Bupati Bogor Rudy Susmanto, pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Bogor (DKKB), dan sejumlah pegiat budaya menyepakati masa bakti DKKB diperpanjang hingga Februari 2026 mendatang.
Perpanjangan waktu masa bakti ini untuk memberikan kesempatan kepada pengurus DKKB menggelar Musyawarah Daerah yang disesuaikan dengan nama baru Dinas Kebudayaan Kabupaten Bogor yang masih dalam pembahasan.
Demikian diungkapkan oleh Ramli J Sasmita dan Ruslan, di Bogor, Kamis (10/12). Keduanya adalah pengurus DKKB Periode 2020/2025.
Menurut Dewo, panggilan akrab Ramli J Sasmita, masa bakti DKKB periode 2020/2025 akan berakhir pada 20 Desember mendatang. Bupati Rudy Susmanto juga menyetujui tim caretaker yang dibentuknya bersama Ruslan untuk mempersapkan Muyawarah Daerah (Musda) DKKB yang mengacu kepada nama kedinasan baru di lingkungan Kabupaten Bogor.
"Pak Bupati tidak secara spesifik menentukan tanggal pastinya. Beliau mempersilakan kami mempersiapkan Musda DKKB sesuai perpanjangan waktu antara Januari dan Februari 2026," ungkapnya di Bogor, Kamis (10/11).
Menurut Ketua Komite Film DKKB itu, nama kedinasan baru itu adalah Dinas Kebudayaan sesuai dengan spirit Undang Undang Pemajuan Kebudayaan Nasional yang baru.
Perpanjangan masa bakti sampai bulan Februari 2026 ini, tambah Ruslan, akan dipergunakan tim caretaker untuk mempersiapkan Musda dan rancangan AD/ART baru dengan melibatkan sejumlah pengurus DKKB dan pegiat seni dan budaya di Kabupaten Bogor.
Kedua seniman itu menilaii, dalam pertemuan itu Bupati Rudy Susmanto bersikap demokratis.
Bupati tak segan meminta masukan nama-nama pejabat yang akan mengisi Dinas Kebudayaan dari para pegiat budaya.
Kujang Ciung untuk Bupati
Perpanjangan masa bakti DKKB Bogor itu, menurut Ruslan, tercetus di sela acara penyerahan Kujang Ciung bermata 9 oleh pegiat budaya yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pakuan Padjadjaran di Pendopo Kabupaten Bogor, Rabu (9/12).
Acara itu terselenggara dalam rangka memperingati milangkala (ulang tahun) ke-10 Pakuan Padjadjaran dan Hari Antikorupsi Sedunia.
Kegiatan yang berlangsung khidmat itu menjadi penegas komitmen organisasi terhadap pelestarian nilai-nilai budaya Sunda sekaligus semangat pencegaham ikorupsi.
Penyeraham simbol pusaka khas Padjadjaran itu juga sebagai bentuk penghormatan dan harapan agar kepemimpinan Bupati Bogor Rudy Susmanto senantiasa mengedepankan nilai budaya dan amanah leluhur.
Dalam kesemparan itu Ketua LSM Pakuan Padjadjaran, Yudi MA Danumihardja Diponegoro, menungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara yang berlangsung hangat itu. .
“Alhamdulillah, dengan izin Allah, kegiatan ini berjalan lancar. Penyerahan Kujang Ciung bermata 9 merupakan simbol amanah dan harapan bagi Bapak Bupati dalam menjalankan tugas untuk masyarakat Kabupaten Bogor,” katanya.
Yudi berharap, di masa depan Bupati Rudy Susmanto mampu membawa Kabupaten Bogor menuju kondisi yang lebih aman, tenteram, adil, dan sejahtera, sejalan dengan nilai-nilai luhur karuhun Bogor serta aspirasi masyarakat.
Acara ini dinilainya menunjukkan kuatnya sinergi antara pelestarian budaya lokal, dukungan terhadap pemerintahan daerah, serta semangat memperingati Hari Antikorupsi Sedunia.
Hadir dalam acara itu antara lain, Abah Haris, Rahmat, dan pegiat seni dan budaya Kabupaten Bogor lainnya. (***)
Penulis: Herman Syahara/Wartawan Senior
