
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Bike To Work (B2W) Kota Depok menyampaikan sejumlah masukan dalam kegiatan Kongko Pembangunan yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok.
Masukan B2W Kota Depok tersebut berfokus pada penguatan infrastruktur ramah pesepeda di Kota Depok.
Sepanjang 2025 belum ada penambahan lajur sepeda di Kota Depok, sehingga pihaknya berharap hal tersebut dapat direalisasikan pada 2026.
“Kami berharap nanti di 2026 ada lajur sepeda yang bertambah. Selama 2025 ini Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum menambah lajur sepeda,” ungkap Koordinator Wilayah Bike To Work (B2W) Depok, Nanda Putra Ashar.
Nanda juga meminta pemerintah mendorong PT KAI dan pengelola simpul transportasi untuk menyediakan fasilitas parkir sepeda. Hal ini penting untuk mendukung pola mixed commuting para pesepeda Depok.
“Saat ini hanya Stasiun Depok yang punya parkir sepeda. Stasiun Citayam, Depok Baru, UI, dan Pondok Rajeg belum tersedia,” terangnya.
Baca juga: Sebelum Tiang Flyover Margonda Berdiri, Mari Bertanya Siapa yang akan Membayarnya
Ia menambahkan bahwa keberadaan parkir sepeda sangat membantu pengguna sepeda yang melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum.
Terkait ruas jalan yang diprioritaskan, Nanda menyebut jalur Grand Depok City (GDC) menuju Stasiun Depok Lama sebagai koridor utama.
“Metodologinya melihat peta dan pola pergerakan. Prioritas saat ini adalah lajur GDC sampai ke Stasiun Depok Lama,” jelas Nanda.
Sementara jalur lain seperti Sawangan dan Cinere diharapkan dapat dibangun secara bertahap.
Nanda menegaskan bahwa penyediaan jalur sepeda dan parkir sepeda merupakan langkah penting untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Depok.
“Usulan ini agar transportasi berkelanjutan bisa berjalan di Kota Depok,” tegas Nanda. (***)
