
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN) menggelar Musyawarah Kerja 2025 secara hybrid (online dan offline) sebagai forum konsolidasi visi dan strategi tahunan untuk memperkuat peran Masjid Pantai Bali di masyarakat pesisir.
Agenda utama kegiatan yang berlangsung pada tanggal 23 November 2025, di lembaga pendidikan "Lentera Insani", Kota Depok ini adalah pembahasan Goal Setting menuju terwujudnya Smart Masjid berbasis Budaya Pesisir.
Ini sebuah konsep modern yang memadukan nilai keislaman, kearifan lokal, dan pemanfaatan sains dan teknologi.
Dalam forum tersebut, para pembina, pengawas, penasehat dan pengurus YMPN berdiskusi untuk merumuskan arah pengembangan Masjid Pantai Bali sebagai Smart Masjid yang bukan hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat kemajuan ekonomi, sosial, sains, dan teknologi bagi masyarakat pesisir.
Firmansyah Dimmy, Ketua YMPN menyampaikan bahwa dengan perkiraan selesainya pembangunan infrastruktur berupa: Masjid, sarana Manasik Haji dan Umroh, tempat Wudhu dan toilet, serta renovasi Gedung Serba Guna pada awal tahun 2026, kita harapkan pembangunan ekosistem non infrastruktur yang sudah berlangsung selama 5 tahun ini bisa dilaksanakan secara optimal.
Baca, juga: Tiga Wajah Perlindungan: Jejak Yuliana, Soeharmoko, dan Primasari Merangkul 47,89 Juta Pekerja Rentan
Sebagaimana kita ketahui, bahwa konsep Smart Masjid berbasis Budaya Pesisir yang dikembangkan oleh Masjid Pantai Bali ini menekankan 5 pilar pengembangan:
1. Pendidikan (Education): Pusat Manasik Haji di Bali, pusat pembelajaran Al-Qur’an, sains, dan literasi digital untuk generasi muda.
2. Ekonomi (Economy): Pemberdayaan UMKM pesisir melalui marketplace masjid dan ekosistem digital.
3. Ekologi (Ecology): Kampanye kebersihan pantai, pembuatan tanggul penahan aberasi, konservasi laut, dan wisata religi berkelanjutan.
4. Empati (Empathy): Program sosial, kesehatan gratis, dan beasiswa bagi masyarakat pesisir.
5. Entertain (Entertaint): Festival budaya pesisir, pembuatan film, pentas seni, dan olahraga maritim sebagai perekat harmoni antar umat beragama.
Melalui rumusan Goal Setting 2025, Masjid Pantai Bali menargetkan sejumlah inisiatif strategis:
1. Implementasi aplikasi Smart Masjid untuk layanan ibadah dan informasi digital, smart lighting dll.
2. Pengembangan pusat ekonomi pesisir berbasis UMKM
3. Program Gerakan Budaya Bersih Pantai Masjid secara berkala
4. Digitalisasi akuntabilitas dan donasi masjid berbasis transparansi
5. Kolaborasi Pentahelix dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dunia bisnis, media dan komunitas budaya
Transformasi ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat bagi jamaah dan wisatawan, tetapi juga memperkuat harmonisasi kerukunan umat beragama di Bali, sebagaimana identitas Jembrana yang terkenal dengan pluralitas dan toleransi.
Yayasan Masjid Pantai Nusantara yakin bahwa pengembangan Smart Masjid berbasis Budaya Pesisir ini akan menjadi model peradaban baru, di mana nilai agama, budaya, dan teknologi bisa bersinergi untuk menghadirkan kebaikan, kemakmuran, dan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat pesisir. (***)
Penulis: Firmansyah Dimmy
