Galeri
Beranda » Berita » Yayasan Rumah Budaya Michiels Gelar Alunan Nada dalam Cerita

Yayasan Rumah Budaya Michiels Gelar Alunan Nada dalam Cerita

Alunan Nada dalam Cerita, sebuah penghormatan visual dan musikal terhadap buku Nyanyian dari Kampung Tugu.

RUZKA INDONESIA — Alunan musik keroncong yang mendayu memecah kesunyian malam di sudut Jakarta Utara. Yayasan Rumah Budaya Michiels kembali menghidupkan napas tradisi melalui perhelatan tahunan “Malam24 di Roemah Toegoe”.

Memasuki tahun keempat, perayaan kali ini mengusung tema emosional “Alunan Nada dalam Cerita”, sebuah penghormatan visual dan musikal terhadap buku Nyanyian dari Kampung Tugu.

Acara yang didukung penuh oleh Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara ini bukan sekadar pesta seni, melainkan sebuah pengingat akan sejarah panjang kaum Mardijkers di tanah Betawi.

Perjalanan Sejarah dalam Drama Musikal
Sorotan utama malam itu jatuh pada drama musikal bertajuk “Melodi Langkahku”.

Disutradarai oleh Riyanto dengan ilustrasi musik dari Bang Udin Kacrit, lakon ini membawa penonton melintasi waktu: mulai dari perjalanan kaum Mardijkers menuju Kampung Tugu, hingga dinamika perpindahan mereka ke Pejambon dan Belanda pasca-kemerdekaan.

Galeri Indonesia Kaya, Gelar Konser Kidung Natal Indonesia, Semangat Inklusivitas Berjalan Beriringan dalam Harmoni Musik Keroncong

Lebih dari sekadar sejarah, drama ini menonjolkan sisi kemanusiaan melalui kisah persahabatan sejati antara H. Masum dengan masyarakat Kampung Tugu.

“Ini adalah simbol kekerabatan lintas agama yang nyata. Di sini, kebinekaan bukan cuma slogan, tapi gaya hidup yang sudah kami jalani berabad-abad,” ujar salah satu penonton di sela pertunjukan.

Panggung semakin hidup dengan kolaborasi apik antara Arthur Michiels, penyanyi dari Krontjong Toegoe dan Krontjong Muda Indonesia, komunitas Betawi Enteam, serta gemulainya para penari dari SMA Negeri 52.

Regenerasi budaya tampak nyata dengan tampilnya berbagai lintas generasi musikus:

  1. Krontjong Toegoe, Sang legenda yang tetap eksis sejak 1988.
  2. Krontjong Muda Indonesia, Energi baru dari Musisi usia 18–30 tahun
  3. Krontjong Meninas, Kelompok cilik usia SD-SMP yang menjadi harapan masa depan.

Suasana semakin meriah saat bintang tamu Aldi Taher naik ke panggung. Dengan gaya khasnya, Aldi menyatakan kebanggaannya bisa berkolaborasi dengan musisi muda keroncong sebelum menutup penampilannya lewat duet manis bersama Jlo Angela.

GIGs Aid From Depok to Tamiang, Gaungkan Solidaritas Kemanusiaan Lewat Musik dan Kolaborasi Pemuda

Wisata Kuliner Unik dan Kepedulian Sosial
Tak hanya memanjakan telinga, tamu undangan disuguhi petualangan rasa melalui kuliner langka khas Kampung Tugu.

Hidangan seperti Sped (semur daging gurih, manis, asam), Pindang Serani, hingga kudapan Pisang Udang menjadi primadona yang sulit ditemukan di tempat lain di Jakarta.

Sebelum puncak acara seni, yayasan juga menggelar aksi sosial berupa senam sehat, pemeriksaan kesehatan gratis, dan donor darah bagi warga sekitar.

Menuju Jakarta Kota Global 500 Tahun
Ketua Yayasan Rumah Budaya Michiels, Lisa Michiels, menegaskan misi besar di balik acara ini.

“Kami ingin Malam24 menjadi atraksi budaya unik setiap malam Natal. Ini adalah upaya kami memajukan Kampung Tugu sebagai destinasi wisata unggulan, terutama saat Jakarta bersiap menyambut usia ke-500 sebagai kota global,” ungkapnya.

Bakul Budaya Beri Apresiasi untuk Rosita Istiawan

Perayaan ditutup secara khidmat dengan tradisi “Naro Kembang”. Di bawah cahaya obor dan lilin, masyarakat berjalan menuju makam leluhur untuk memberikan penghormatan, sebelum akhirnya langit Jakarta Utara dihiasi kembang api sebagai simbol harapan baru. (***)

Jurnalis: Dwi Retno
Editor: Rusdy Nurdiansyah
Email: rusdynurdiansyah69@gmail.com

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *