Ekonomi
Beranda » Berita » Wakil Panglima TNI Tinjau Pembangunan KMP Grogol yang akan Jadi Model Pengembangan KMP di Depok

Wakil Panglima TNI Tinjau Pembangunan KMP Grogol yang akan Jadi Model Pengembangan KMP di Depok

Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita (kiri). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita (kiri). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, bersama jajaran Kodim 0508/Depok meninjau Koperasi Merah Putih (KMP) Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jumat (07/11/2025).

KMP Grogol akan dijadikan model pengembangan KMP di Kota Depok.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Mohamad Thamrin, menjelaskan alasan dipilihnya Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, sebagai lokasi Koperasi Merah Putih (KMP) percontohan di Kota Depok.

Dari 63 Koperasi Merah Putih yang telah terbentuk di Kota Depok, KMP Grogol terpilih karena memenuhi syarat strategis, terutama terkait ketersediaan lahan.

Baca juga: Perlu Sistem Pengawasan Baru Untuk Tekan Korupsi di Daerah

Depok Jadi Lokasi Percontohan, Menkop Resmikan Gerai Obat KDKMP

“Alhamdulillah, dari 63 Koperasi Merah Putih, terpilih KMP Grogol. Lahan di samping kantor kelurahan ini merupakan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan sudah disetujui oleh Pak Wali Kota Depok untuk percepatan pembangunan gerai dan gudang KMP Grogol,” ucap Thamrin.

Penetapan lokasi merupakan hasil koordinasi antara Kodim 0508/Depok, Kementerian Koperasi dan UKM, serta DKUM Kota Depok. Lahan tersebut memenuhi standar nasional, yaitu minimal 1.000 meter persegi.

“Dari total 1.000 meter tersebut, sekitar 600 meter digunakan untuk bangunan utama dan 400 meter untuk area parkir. Harapannya model ini dapat menjadi acuan bagi koperasi lain sesuai standar yang diharapkan Presiden,” jelasnya.

Ia menambahkan, KMP Grogol nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas layanan ekonomi bagi masyarakat.

Baca juga: Kampung Haji Indonesia: Ibadah, Amanah, dan Godaan Kekuasaan di Tanah Suci

UMK Sesuai Rekomendasi Wali Kota Depok, Forum Buruh Depok: Gubernur Jabar Pembohong!

“Dalam satu bangunan akan ada gerai sembako, klinik, agen perbankan, dan area pergudangan. Gudang ini diharapkan menjadi tempat penampungan hasil panen petani sehingga kebutuhan beras untuk program Mitigasi Bencana Gotong Royong (MBG) dapat dipenuhi dari koperasi sendiri,” ungkap Thamrin.

Dengan mekanisme tersebut, perputaran ekonomi dapat terjadi di tingkat lokal dan memberi nilai tambah bagi warga.

“Selama ini beras kita ambil dari Jakarta atau Bogor, sehingga Depok tidak mendapat nilai ekonomi. Dengan KMP, hasil panen petani masuk ke gudang koperasi, dikelola warga, dan tenaga kerja yang diserap pun masyarakat setempat,” jelas Thamrin.

Untuk pembangunan fisik, Thamrin menyebut prosesnya dilakukan oleh PT Agrinas, perusahaan yang ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat.

Baca juga: Breaking News: Ledakan Keras Terdengar Saat Khutbah Jumat di Masjid SMAN 72 Jakarta

Pemprov Jabar Ketok Upah Minimum Kota Depok Tahun 2026 Sebesar Rp 5,5Juta

“Pembangunan ini ditangani sepenuhnya oleh pusat melalui PT Agrinas yang berada di bawah Danantara. Kami di daerah menyiapkan lahan. Seluruh pembangunan di-handle pusat,” terangnya.

DKUM tengah memetakan kemungkinan pengembangan koperasi serupa di kecamatan lain. Namun, tantangan terbesar berada pada ketersediaan lahan di wilayah perkotaan.

“Idealnya satu kecamatan satu koperasi. Namun, di Depok lahan cukup terbatas dan mahal. Karena itu, kami akan berkoordinasi dengan BKD terkait aset, untuk memanfaatkan lahan atau bangunan pemerintah yang tidak terpakai, seperti eks kantor kelurahan atau puskesmas,” pungkas Thamrin. (***)