Home > Nasional

Program Inovatif Desa Kawung Hilir Jadi Sorotan di Anugerah Gapura Sri Baduga Majalengka

Acara digelar di Gedung BKPSDM, Selasa (23/09/2025). Salah satu yang tampil percaya diri adalah Desa Kawung Hilir.
Kepala Desa Kawung Hilir, Hj. Yosa Novita memaparkan inovasi unggulan desanya di Gedung BKPSDM Kabupaten Majalengka. (Foto: Dok Eko Widiantoro)
Kepala Desa Kawung Hilir, Hj. Yosa Novita memaparkan inovasi unggulan desanya di Gedung BKPSDM Kabupaten Majalengka. (Foto: Dok Eko Widiantoro)

RUZKA-REPUBLIK NETWORK -- Tiga desa di Kabupaten Majalengka memaparkan program unggulan mereka dalam ajang Anugerah Gapura Sri Baduga Desa dan Kelurahan 2025 tingkat kabupaten.

Acara digelar di Gedung BKPSDM, Selasa (23/09/2025). Salah satu yang tampil percaya diri adalah Desa Kawung Hilir.

Kepala Desa Hj. Yosa Novita membeberkan sejumlah program inovatif yang sudah dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.

Baca juga: Kapolres Garut Ajak Pelajar Jaga Kondusifitas Lingkungan Pendidikan

"Ya memang kita paparkan real-real saja yang ada di Desa Kawung Hilir, saya tidak kurangi dan tidak tambahin, apa adanya saja. Mudah-mudahan bisa menjadi yang terbaik, tentu dengan dukungan penuh dari masyarakat," kata Yosa.

Program andalan yang ditonjolkan Kawung Hilir adalah inovasi sosial bertajuk 'Nyaah Ka Indung, Nyaah Ka Bapak'.

Program ini berupa kegiatan bulanan pemberian tambahan gizi dan protein bagi para lansia.

Menurut Yosa, kegiatan tersebut lahir dari kepedulian terhadap kesehatan orang tua agar tetap sehat di usia senja.

Baca juga: WIKA Diguyur Kontrak Baru Rp5,24 Triliun, Ini Daftar Proyeknya

Selain itu, desa juga memiliki program pemberdayaan anak sekolah lewat bantuan perlengkapan pendidikan, hingga skema pinjaman sebesar Rp20 juta bagi warga yang membutuhkan.

Program ini diharapkan meringankan beban keluarga, terutama untuk kebutuhan sekolah anak meski pemerintah sudah menggratiskan pendidikan.

Tak hanya fokus pada sosial dan pendidikan, Desa Kawung Hilir juga menjaga kearifan lokal. Sejumlah budaya tradisional seperti bajidor, sampyong, hingga acara keagamaan masih rutin dilestarikan. Bahkan, pelestarian budaya ini sudah diperkuat dengan peraturan desa (perdes). (***)

Jurnalis: Eko Widiantoro

× Image