Home > Nasional

Tak Hanya Menghasut, Tersangka Kerusuhan Juga Ajari Pelajar Cara Membuat Bom

Hasutan yang mereka sampaikan lewat media sosial telah mendorong pelajar dan anak-anak untuk ikut melakukan kerusuhan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary. (Foto: REPUBLIKA)
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary. (Foto: REPUBLIKA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK--Polda Metro Jaya menangkap enam tersangka penghasut yang diduga memicu anarki dan kerusuhan semasa aksi unjuk rasa di wilayah DKI Jakarta pada 25 dan 28 Agustus 2025.

Enam tersangka tersebut yaitu DMR, MS, SH, KA, RAP, dan FL. Mereka menyebarkan hasutan melalui platform media sosial untuk mendorong pelajar dan anak-anak melakukan kerusuhan di lokasi unjuk rasa.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, menyampaikan bahwa Direktur Utama Lokataru Foundation berinisial DMR, staf Lokataru Foundation berinisial MS, dan empat tersangka lainnya menyebarkan hasutan yang ditujukan kepada para pelajar melalui platform media sosial.

Menurutnya, hasutan yang mereka sampaikan lewat media sosial telah mendorong pelajar dan anak-anak untuk ikut melakukan kerusuhan yang bisa membahayakan keselamatan mereka di lokasi unjuk rasa.

"Pelaku DMR ini merupakan admin akun Instagram LF yang berperan melakukan kolaborasi dengan akun lainnya menyebarkan ajakan dan penghasutan kepada pelajar melalui sejumlah tagar dan postingan untuk melakukan aksi anarkis," kata Ade Ary, Selasa (02/09/2025).

Ia menambahkan, pelaku MS selaku admin akun @bpp juga berkolaborasi dengan pemilik akun lain untuk menyebar ajakan melakukan perusakan.

Menurut polisi, SH selaku admin akun Instagram berinisial @GM mengajak orang untuk melakukan perusakan dan KA berkolaborasi untuk menghasut orang melakukan perusakan.

Sementara itu, RAP selaku admin akun @RAP menurut polisi menyampaikan tutorial pembuatan bom Molotov dalam siaran langsung di platform media sosial yang banyak dilihat oleh pelajar.

Polisi menyampaikan bahwa RAP juga menjadi koordinator pembawa bom molotov ke lokasi unjuk rasa.

"Pelaku ini juga membagikan lokasi-lokasi bom molotov yang sudah disiapkan dan dapat diambil peserta untuk ikut aksi unjuk rasa," kata Ade.

Pelaku berinisial FL sebagai admin akun @fg melakukan siaran langsung di platform media sosial saat demonstran melakukan kerusuhan pada Senin (25/08).

Kepala Unit 2 Kamneg Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya, mengatakan bahwa siaran langsung FL yang memperlihatkan kerusuhan semasa unjuk rasa ditonton sampai sekitar 10 juta orang.

Petugas mendapati ajakan-ajakan untuk memperbesar kerusuhan yang disampaikan melalui platform media sosial.

"Kami juga melakukan analisis serta pendalaman melalui laboratorium forensik digital yang mendapatkan adanya tutorial pembuatan bom molotov, penyebaran lokasi bom molotov...," kata Gilang.(*/amr)

× Image