Prof. Dr. Aman Pulungan : 'Teknologi Berperan Penting dalam Memberantas Stunting di Indonesia'
RUZKA REPUBLIKA NETWORK - Stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga mengganggu perkembangan otak dan potensi mereka di masa depan.
Memang, berdasarkan data terbaru, angka stunting mengalami penurunan, dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 21,5% pada tahun 2023. Artinya, dalam lima tahun, seluruh pihak terkait percepatan penanganan stunting berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,3%, atau rata-rata 1,85% per tahunnya. Kendati capaian tersebut cukup signifikan, upaya menghapus stunting di Indonesia harus terus dilakukan.
Terkait dengan hal ini, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A, Subsp. End., FAAP FRCPI (Hon.) Spesialis Anak Subspesialis Endokrinologi mengungkapkan pentingnya peran teknologi dalam pemberantasan stunting.
Dengan memanfaatkan teknologi, edukasi parenting serta informasi kesehatan anak bisa diakses secara lebih praktis, sehingga semakin banyak orangtua yang terbantu, khususnya dalam mencegah sekaligus deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Salah satu aplikasi yang menjadi sorotan adalah Primaku.
"Sebagai pelopor ekosistem parenting berbasis teknologi, primaku berhasil ikut berperan dalam mencegah stunting," ujarnya dalam sambutannya secara online di puncak acara Parenthood Institute di KiN Space SCBD, SCBD Park Lot 7A, 02, Jakarta Selatan.
Prof Aman menjelaskan, keberadaan teknologi menjadi penting, karena informasi terkait stunting bisa menyebar lebih massif dan luas. "Ada banyak informasi juga kemudahan akses, sehingga permasalahan tumbuh kembang dan kesehatan anak dapat ditanggulangi bersama. Aplikasi ini menjadi wadah yang baik bagi orangtua dalam memantau tumbuh kembang anak," sambungnya lagi.
Ia berharap, banyak orangtua yang bergabung dalam komunitas atau aplikasi parenting agar mereka dapat meningkatkan pemahaman tentang tumbuh kembang anak.
"Setiap ilmu parenting yang didapat merupakan bekal tumbuh kembang anak untuk masa depannya kelak," ucapnya.
PrimaKu menutup tahun 2024 dengan menyelenggarakan Parenthood Institute.
Ajang edukasi terbesar di Indonesia ini menawarkan kelas parenting
berbasis teknologi yang fleksibel dan dapat diakses kapan saja.
Dengan pencapaian ini, PrimaKu semakin memantapkan langkahnya sebagai mitra tepercaya bagi keluarga Indonesia.
Langkah Strategis PrimaKu untuk Mendukung Kesehatan Anak di Indonesia Sebagai bagian dari komitmennya untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan anak di Indonesia, PrimaKu mempererat kemitraan strategis dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Berbagai upaya aktif yang menitikberatkan kepada edukasi, vaksinasi hingga integrasi data, konsisten dilakukan demi perbaikan kesehatan anak. PrimaKu bekerja sama dengan Changing Diabetes in Children Indonesia (CDiC) untuk menghadirkan fitur Diari Diabetes Digital (3D) yang terintegrasi dengan platform nasional SatuSehat guna memerangi diabetes pada anak.
Fitur ini memberikan solusi digital yang mempermudah deteksi dini,
pemantauan, hingga pengelolaan diabetes pada anak-anak secara efektif.
Tumbuh kembang anak optimal melalui perbaikan imunitas menjadi salah satu agenda penting PrimaKu, mengingat lebih dari 1,8 juta anak di Indonesia masih belum mendapatkan imunisasi.
Selain berbagai fitur yang memudahkan orang tua untuk memantau tumbuh kembang anak dalam aplikasi, PrimaKu juga memiliki Parenthood Institute, yaitu ajang kompetisi edukasi parenting tahunan berdasarkan kategori umur anak dengan mengundang berbagai dokter spesialis anak dan ahli sebagai narasumber.
Parenthood Institute 2024 berlangsung sejak 4 November hingga 9 Desember 2024, ajang belajar melalui kelas parenting ini sukses mengajak lebih dari 65.000 orang tua untuk belajar parenting melalui beberapa tipe pembelajaran.