Apresiasi Program MBG, Baznas Tegaskan Jangan Kapitalisasi, Waspada Kenaikan Harga
RUZKA INDONESIA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia (RI), Prof Dr KH Noor Achmad, MA yang juga Guru Besar Bidang Hukum Islam Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), menjadi narasumber dalam sesi seminar di Strategic Policy Forum (Forum Kebijakan Strategis) pada Selasa (17/09/2024) lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) itu menjadi narasumber dalam acara bertema: Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045.
Prof Dr KH Noor Achmad, MA memaparkan materi berjudul Program Makan Bergizi Gratis dan Penguatan Mustahik.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Center for Strategic Policy Studies (CSPS) dan berlangsung di Gedung Institute for Advancement of Science Technology and Humanity (IASTH) Lantai 5, Kampus UI, Salemba, Jakarta.
Adapun CSPS merupakan Pusat Riset di bawah kendali Unit Kerja Khusus (UKK) Center for Strategic and Global Studies (CSGS) - Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Dalam paparannya, Ketua Umum Yayasan Wahid Hasyim itu meminta pemerintahan baru nanti, di bawah Presiden Terpilih RI, Jenderal TNI (HOR). (Purn.) Datuk Seri H Prabowo Subianto Djojohadikusumo, untuk mewaspadai dampak ekonomi pasca program Makan Bergizi Gratis (MBG). Misalnya kenaikan harga pangan nasional.
"Dalam pikiran kami, yang terpenting pertama adalah tidak adanya kapitalisasi di sini (program MBG). Jadi tidak ada orang yang mengabil keuntungan, tidak ada orang yang berdagang di sini. Dengan demikian, ini menjadi landasan BAZNAS, tidak ada kapitalisasi itu, tidak ada orang yang mengambil untung, mengambil manfaat," tegasnya.
Hal berikutnya, lanjut Prof Dr KH Noor Achmad, MA, jangan sampai program MBG justru menimbulkan harga-harga di daerah itu naik, karena begitu banyak demand (penawaran), begitu banyak kebutuhan.
"Nanti dikhawatirkan harga telur naik, harga daging naik, harga susu naik, berdasarkan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada, dan itu bisa dipermainkan. Ini yang kami khawatirkan. Karena itu, kami memberikan satu solusi, bagaimana kalau Makan Bergizi Gratis itu kolaborasi dengan penguatan mustahik yang ada," jelasnya.
Lebih lanjut, Ketua BaznasRI juga mengapresiasi positif program MBG dari pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Terpilih RI, Gibran Rakabuming Raka. "Dengan begitu, apa yang diprogramkan oleh Pak Prabowo - Gibran tentang makan bergizi gratis ini luar biasa," ucapnya.
"Menurut hemat kami, ini adalah bagian dimana telah atau (pemerintahan baru) akan melaksanakan program-program dari ayat-ayat tersebut," imbuhnya.
Sebelumnya, Prof Dr KH Noor Achmad, MA juga mengutip sejumlah ayat dalam kitab suci Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) dalam Al-Qur'an, yakni Surat At-Taubah Ayat 103 tentang tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan zakat, dan Surat Al-Quraisy Ayat 3-4 tentang tanggung jawab pemerintah dalam memberikan rasa aman dan menghilangkan lapar.
Ketua BAZNAS RI juga mengutip firman Allah SWT dalam Al Qur'an, Surat An-Nisa Ayat 9 tentang tanggung jawab pemerintah dalam bidang peningkatan kesejahteraan sosial.
Kegiatan pada hari pertama ini juga disiarkan secara langsung, live streaming, oleh akun Youtube SKSG UI dengan judul: “Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045”.
Acara seminar dibuka secara resmi dengan penyampaian laporan kegiatan oleh Kepala UKK CSGS SKSG UI, Dr Shobichatul Aminah, SS, MSi dan kata sambutan dari Direktur SKSG UI, Athor Subroto, SE, MM, MSc, PhD.
Adapun narasumber utama (keynote speaker) dalam seminar ini ialah Guru Besar Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Prof Ir Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, IPU.
Sedangkan pembawa acara seminar ialah alumni SKSG UI, Salma Salsabila, MSi. Turut hadir dan menyampaikan materi Ketua CSPS-CSGS SKSG UI, Guntur Subagja Mahardika, SSos, MSi.
Turut hadir sejumlah narasumber, yakni Rektor Universitas Pancasila (UP), Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo, IPU dan Direktur Kerja Sama Bilateral – Kementerian Investasi RI / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Dr Rini Setiani Sutrisno Modouw, SPd, MSi.
Narasumber lainnya dalam acara ini ialah Kepala Biro Perencanaan – Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Dr Ir I Ketut Kariyasa, MSi yang hadir mewakili Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, BEng, MM, MBA.
Kemudian Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof Dr Ir Dadan Hindayana, yang juga Guru Besar Fakultas Pertanian, IPB University, menyampaikan rekaman video sewaktu beliau diwawancara dalam acara ‘Gado-Gado Cheryl Tanzil’ di Cokro TV, http://www.cokro.tv. Tidak hadir secara fisik, namun mengizinkan pemutaran video tersebut dalam acara seminar ini.
Adapun moderator seminar ialah Guru Besar Universitas Pancasila Bidang Manajemen Pemasaran Stratejik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof Dr Sri Widyastuti, SE, MM, MSi yang juga alumnus Program Magister Studi Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI), SKSG UI.
Hadir pula Guru Besar Ilmu Susastra – Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Prof Muhammad Luthfi Zuhdi, Lc, MA, PhD.
Dalam paparan materinya, Ketua CSPS – CSGS SKSG UI, Guntur Subagja Mahardika mengatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjadi prioritas pemerintahan baru mendatang.
“Program ini (MBG) tidak hanya sekedar membagikan makanan kepada siswa sekolah dan ibu-ibu hamil. Lebih dari itu, program ini bila dikelola dengan baik, dapat melahirkan ekosistem rantai pasok ekonomi berbasis lokal, yang akan memberikan dampak besar pada masyarakat,” jelasnya.
Program Makan Bergizi Gratis, lanjutnya, dijalankan dengan membangun ekosistem dari hulu hingga ke hilir yang terkoneksi semua. “Ini akan berdampak besar, mengentaskan kemiskinan, menyerap lapangan kerja dan menciptakan kemandirian nasional,” terang Guntur.
Menurutnya, masyarakat sangat berharap agar pemerintahan baru mendatang, yang dipimpin oleh Presiden Terpilih RI, Jenderal TNI (HOR) (Purn) Datuk Seri H Prabowo Subianto Djojohadikusumo. mampu membangun kemandirian pangan.
“Tentu saja dengan mengoptimalkan potensi sumber daya lokal dan keuangan ekonomi lokal,” imbuhnya.
Sehingga desa-desa akan tumbuh dan generasi muda desa, ujarnya, tidak migrasi ke kota, tapi berkarya di desanya masing-masing.
“Ini membangun Indonesia dari desa. Bila desa-desa maju, otomatis Indonesia akan menjadi negara maju.” terang Guntur Subagja yang juga Sekretaris Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) itu pun mengapresiasi program Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, mengenai makan bergizi gratis.
Program ini (MBG) dikoneksikan dengan rantai pasok ekonomi lokal yang berbasis kerakyatan,” imbuhnya.
“Dengan memperkuat ekonomi kerakyatan, maka bonus demografi dapat tersalurkan pada lapangan kerja di desa-desa, yang berbasis pada kearifan lokal seperti pertanian, perikanan, UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), dan ekonomi kreatif,” jelas Guntur yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Arus Baru Indonesia (ARBI).
Generasi muda, lanjutnya, diharapkan dapat memiliki jiwa kewirausahaan sehingga mampu mengelaborasi potensi-potensi yang ada di desanya masing-masing.
"Mereka dapat menjadi pelaku UMKM yang handal, menjadi tuan rumah di desanya masing-masing,” terangnya. (***)
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, SIP, MSi. (Peneliti CSPS – CSGS SKSG UI)