Home > Info Kampus

UI dan Transjakarta Kembangkan Ekosistem Digital Payment dan Program CSR di Titik Lintasan

Kolaborasi ini menjadi momentum penting kerja sama triple helix antara UI, Pemerintah Daerah Jakarta, dan Transjakarta.
UI jalin kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dalam bidang pengembangan ekosistem riset, layanan, dan implementasi pengabdian masyarakat. (Foto: Dok Humas & KIP UI)
UI jalin kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dalam bidang pengembangan ekosistem riset, layanan, dan implementasi pengabdian masyarakat. (Foto: Dok Humas & KIP UI)

RUZKA INDONESIA -- Universitas Indonesia (UI) menjalin kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dalam bidang pengembangan ekosistem riset, layanan, dan implementasi pengabdian masyarakat.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof Dr Ir Dedi Priadi, DEA dan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza di Halte Transjakarta Tosari, Jakarta Pusat, (Rabu, 28/8).

Dalam sambutannya, Prof.Dedi menyebut bahwa, “Perjanjian ini akan dilaksanakan juga melalui perjanjian kerja sama antara unit usaha komersial UI, yaitu PT Usaha Indonesia Advisory (UIA) dengan Transjakarta dalam hal pengelolaan E-Wallet dan Mobile Application serta kerja sama pengembangan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI melalui kerja sama program ‘Holistic Health Center of Execellence’ pada beberapa halte Transjakarta.”

Kolaborasi ini menjadi momentum penting kerja sama triple helix antara UI, Pemerintah Daerah Jakarta, dan Transjakarta.

Lebih lanjut, Prof Dedi menyampaikan bahwa sinergi antara UI dengan Transjakarta semakin memperkuat komitmen kami dalam mengembangkan ekosistem pelayanan kesehatan dan kemudahan melakukan transaksi bagi masyarakat selama dalam perjalanan menggunakan Transjakarta.

Pengembangan ekosistem digital payment dan pengmas melalui pemberian jasa pelayanan kesehatan pada titik-titik lintasan Transjakarta akan memberikan nilai tambah yang besar pada peningkatan nilai Sustainable Development Goals (SDGs).

Di antaranya, Tujuan 1, yaitu pada bidang kesehatan dan kehidupan yang baik; Tujuan 8, yakni pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi; Tujuan 9, yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur; dan Tujuan 17 adalah Kota-kota berkelanjutan dan dukungan komunitas (SDG No 11); dan Kemitraan untuk target bersama.

“Sinergi UI dengan Transjakarta akan mendorong meluasnya nilai-nilai korporasi yang positif dan memberikan dampak manfaat yang langsung dirasakan pengguna Transjakarta untuk target-target pembangunan yang berkelanjutan. Saya yakin, dengan dukungan dari semua pihak, kerja sama UI dan Transjakarta akan menjadi menara air kehidupan baru bagi warga Jakarta, khususnya pelanggan Transjakarta,” jelas Prof Dedi.

Sementara itu, Welfizon Yuza mengatakan, sampai dengan saat ini Transjakarta sudah melayani 1,3 juta perjalanan setiap harinya. Dengan mengoperasikan 4.000 armada setiap hari, Transjakarta telah melayani 90% dari wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa 9 dari 10 orang warga DKI Jakarta memiliki akses untuk bisa menggunakan layanan Transjakarta. “Transjakarta merupakan platform yang memiliki aset dan customer capital yang cukup besar, sehingga ini tentunya dapat dimanfaatkan dan dikolaborasikan bersama,” terang Welfizon Yuza.

Ke depannya, salah satu bentuk kerja sama antara UI dan Transjakarta adalah menjadikan Halte MH Thamrin sebagai piloting pertama Health Center dengan fokus utamanya adalah mental health.v

Kemudian, inovasi dari kegiatan ini adalah memberdayakan dan merangkul berbagai perusahaan yang akan menjadi donatur. Sehingga, program-program Corporate Social Responsibility (CSR) akan dikelola oleh UI dengan memanfaatkan akses-akses yang dimiliki oleh Transjakarta.

“Kami berharap, ini menjadi awal dari kerja sama dari dua institusi yang sama-sama ingin memberikan pengabdian masyarakat. Dengan demikian, apa yang sudah digariskan pada Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta bahwa Ibu Kota berpindah ke IKN Nusantara Kalimantan Timur, Jakarta akan diposisikan sebagai global city. Sehingga, program-progam ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar kita untuk bisa mendukung Jakarta sebagai global city,” ungkap Welfizon Yuza. (***)

× Image