Nasional
Beranda » Berita » Pertamina Laporkan ke Presiden Terkait Percepatan Distribusi Energi di Wilayah Terdampak Bencana Sumatera

Pertamina Laporkan ke Presiden Terkait Percepatan Distribusi Energi di Wilayah Terdampak Bencana Sumatera

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA INDONESIA – Rapat Kabinet Terbatas dipimpin Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang membahas percepatan pemulihan wilayah terdampak bencana Sumatera. Rapat terbatas dilaksanakan di Aceh, Ahad (07/12/2025) kemarin.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, melaporkan sejumlah langkah strategis Pertamina untuk mengupayakan kelancaran pasokan BBM dan LPG di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Rapat kabinet yang berlangsung di Lanud Iskandar Muda, turut dihadiri para Menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, serta Gubernur Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sebagai bagian dari koordinasi nasional dalam percepatan penanganan bencana dan pemulihan wilayah terdampak bencana.

Dalam laporannya, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menjelaskan, Pertamina bergerak cepat melakukan pemulihan layanan energi di lapangan. “Untuk percepatan distribusi BBM dan LPG, kami selalu dalam koordinasi dan tentunya di-support Menteri ESDM yang luar biasa. Untuk SPBU sudah sebagian besar kita perbaiki. SPBU kita maksimalkan beroperasi 24 jam, supaya mengurai antrean yang beberapa waktu lalu cukup panjang,” kata Simon, Ahad (07/12/2025).

Pertamina juga menambah jumlah petugas layanan di SPBU, termasuk mendapatkan dukungan personel dari TNI dan Polri.

ITC Bersama Polres Depok Buka Pos Pengamanan Malam Tahun Baru, Dukung Rayakan Tanpa Kembang Api

“Dalam tiga sampai empat hari lalu, dapat support yang besar TNI dan Polri. Di mana sebagian dari (personil) TNI dan Polri ikut membantu pengisian BBM bagi masyarakat,” jelasnya.

Simon menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah pendistribusian energi di beberapa daerah yang masih terisolasi dan masih sulit dijangkau.

“Contohnya Aceh Tengah dan Bener Meriah, di mana beberapa waktu lalu kami sewa pesawat perintis untuk mengirimkan solar untuk alat-alat berat dan kami juga akan mengirim dengan Hercules yang volumenya lebih besar,” ungkap Simon.

Upaya lain yang dilakukan yakni mendukung operasional alat berat tetap beroperasi dalam membuka akses jalan, evakuasi warga, serta percepatan pengiriman bantuan logistik.

Selain BBM, Pertamina juga menyiapkan mekanisme khusus untuk menyuplai LPG ke wilayah terisolir.

Rakernas PMSM Indonesia Susun Strategi Unggul Perkuat Daya Saing Global

“Kami juga berkoordinasi untuk pengiriman (LPG) di daerah-daerah terdampak. Dan yang akan kami lakukan dalam waktu dekat menggunakan sling load untuk pengiriman LPG dengan tetap memperhatikan aspek safety,” tandas Simon.

Pertamina mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak untuk proses distribusi energi, termasuk Kementerian ESDM, TNI dan Polri, serta Pemda, BNPB dan lembaga lainnya.

Pertamina terus memberikan dukungan pemulihan infrastruktur energi agar distribusi BBM dan gas elpiji di daerah yang terdampak bencana dapat kembali normal.

Hingga 7 Desember 2025, di wilayah terdampak bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pertamina telah mengoperasikan 688 SPBU atau 98% telah beroperasi.

Selain itu, Pertamina Grup bergerak cepat membantu korban bencana dengan menyalurkan bantuan tanggap kebencanaan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh sejak 28 November 2025, dalam beberapa tahap.

Hadapi Nataru, Bupati Majalengka Instruksikan Pantau Ketat Harga Pangan

Upaya pendistribusian energi dan bantuan kemanusiaan dilakukan melalui jalur darat, laut, dan udara, hingga 7 Desember 2025 tercatat bantuan Pertamina Peduli telah menyentuh hingga 77.794 jiwa. Perseroan juga mendirikan 161 posko, membuka 111 dapur umum di sejumlah titik di lokasi terdampak.

Selain itu, Pertamina juga menyalurkan dukungan energi berupa 275 tabung Bright Gas, 25 KL BBM jenis Dexlite, Pertamax dan Biosolar, serta 19,8 KL BBM Avtur. Total realisasi dan bantuan yang disalurkan Pertamina Grup untuk masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebesar Rp5,3 miliar. (***)