Ekonomi
Beranda » Berita » Kerja Tanpa Sorotan Berbuah Pengakuan, Lanin Alawin Pendamping UKM Terbaik Perwakilan Kabupaten Bekasi Tingkat Jabar

Kerja Tanpa Sorotan Berbuah Pengakuan, Lanin Alawin Pendamping UKM Terbaik Perwakilan Kabupaten Bekasi Tingkat Jabar

Lanin Alawin (tengah) berpose bersama Moch. Danny Fulton (kiri) Kepala Bidang Pengembangan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat dan Widyaningsih, Kepala Bidang Pemberdayaan Usah Kecil Provinsi Jawa Barat. (Dok. Lanin Alawin)
Lanin Alawin (tengah) berpose bersama Moch. Danny Fulton (kiri) Kepala Bidang Pengembangan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat dan Widyaningsih, Kepala Bidang Pemberdayaan Usah Kecil Provinsi Jawa Barat. (Dok. Lanin Alawin)

RUZKA INDONESIA — Tidak semua pahlawan ekonomi berdiri di balik podium. Sebagian justru berjalan dari satu warung kecil ke warung lain, dari satu laporan yang jarang dibaca ke persoalan nyata pelaku usaha yang hidupnya bergantung pada omzet harian.

Sabtu siang di Bandung, kerja sunyi semacam ini akhirnya menemukan panggungnya — ketika nama Lanin Alawin dipanggil ke depan dan tepuk tangan mengalir dari kursi-kursi auditorium.

Di Cornerstone Auditorium, Paskal Hyper Square, Bandung, Lanin Alawin dinobatkan sebagai Pendamping Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Terbaik perwakilan Kabupaten Bekasi tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam Program Pendampingan UMKM Naik Kelas Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jabar.

Penghargaan tersebut diserahkan dalam rangkaian Jabar Rise Expo 2025 yang digelar Sabtu (13/12/2025).

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada para pendamping UMKM yang dinilai memiliki kinerja unggul, dedikasi tinggi, serta kontribusi nyata dalam mendorong peningkatan kapasitas, profesionalisme, dan kemandirian UMKM binaan di daerah masing-masing. Ia bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan atas kerja pendampingan yang sering kali berlangsung jauh dari sorotan.

UMK Sesuai Rekomendasi Wali Kota Depok, Forum Buruh Depok: Gubernur Jabar Pembohong!

Bagi Lanin Alawin, penghargaan tersebut bukan garis akhir. Ia lebih menyerupai penanda jalan — bahwa kerja pendampingan yang selama ini dijalani secara pelan, konsisten, dan nyaris tak terlihat, memiliki arti strategis bagi arah ekonomi rakyat.

Di Kabupaten Bekasi, Lanin dikenal aktif menjalankan peran strategis sebagai pendamping UMKM, khususnya dalam membantu pelaku usaha meningkatkan kualitas produk, memperkuat manajemen usaha, memenuhi aspek legalitas, hingga membuka akses pasar yang lebih luas.

Pendampingan yang dilakukan Lanin sejalan dengan tujuan utama program UMKM Naik Kelas, yakni mendorong UMKM agar mampu bertransformasi menjadi usaha yang berdaya saing dan berkelanjutan. Transformasi itu tidak berhenti pada kemasan atau promosi, melainkan menyentuh cara berpikir, pencatatan keuangan, hingga kesiapan menghadapi perubahan pasar dan teknologi.

Lanin Alawin bersama istri Anah Mukinah usai menerima piagam penghargaan. (Dok.Lanin Alawin)
Lanin Alawin bersama istri Anah Mukinah usai menerima piagam penghargaan. (Dok.Lanin Alawin)

Peran UMKM dalam Ekonomi Jawa Barat dan Nasional

Peran UMKM jauh lebih besar dari sekadar usaha kecil bertahan di lingkungannya. Di tingkat nasional, data statistik menunjukkan bahwa jumlah pelaku usaha UMKM mencapai sekitar 66 juta unit pada 2023, yang menyumbang lebih dari 60 persen terhadap kontribusi Gross Domestic Product (GDP) Indonesia dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja nasional — sebuah gambaran objektif tentang peran strategis sektor ini dalam membangun ekonomi negara.

Pemprov Jabar Ketok Upah Minimum Kota Depok Tahun 2026 Sebesar Rp 5,5Juta

Provinsi Jawa Barat, sebagai salah satu lumbung ekonomi Indonesia, menunjukkan dinamika UMKM yang kuat. Data kredit UMKM di Jabar menunjukkan bahwa hingga September 2025 terdapat lebih dari 3,4 juta rekening kredit UMKM, yang mencerminkan skala partisipasi pelaku usaha kecil dalam kegiatan ekonomi formal.

Lebih jauh lagi, UMKM di Jawa Barat berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah, dengan sekitar 57,14 persen kontribusi sektor UMKM terhadap PDRB Jawa Barat — angka yang menggambarkan bahwa lebih dari setengah struktur perekonomian daerah ditopang oleh dinamika UMKM.

Dengan skala demikian besar, peran pendamping seperti Lanin bukan sekadar memberikan advice operasional, melainkan turut menyokong ketahanan ekonomi daerah yang berdampak pada pendapatan rumah tangga, kesempatan kerja, dan distribusi kinerja ekonomi yang lebih merata.

Kebijakan dan Pengakuan Pemerintah

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina, menegaskan bahwa peran pendamping UMKM menjadi salah satu kunci keberhasilan program pembinaan yang dijalankan pemerintah daerah.

Patuh Bayar Pajak, Desa Sadawangi Diguyur Hadiah Motor dari Bapenda Majalengka

“Pendamping UMKM memiliki peran strategis sebagai penghubung antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan riil pelaku usaha. Melalui pendampingan yang konsisten dan terarah, UMKM diharapkan mampu meningkatkan kapasitas usahanya dan naik kelas secara berkelanjutan,” ujarnya.

Pernyataan tersebut mencerminkan realitas di lapangan. Di satu sisi, kebijakan dirumuskan di ruang-ruang perencanaan. Di sisi lain, pelaku UMKM bergulat dengan persoalan nyata — modal terbatas, persaingan pasar, hingga tuntutan digitalisasi. Pendamping hadir sebagai jembatan, memastikan kebijakan tidak berhenti sebagai konsep, tetapi hadir sebagai solusi yang membumi.

Lanin Alawin berpose dengan Yuke Mauliani Septina, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat. (Dok. Lanin Alawin)
Lanin Alawin berpose dengan Yuke Mauliani Septina, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat. (Dok. Lanin Alawin)

Suara Pelaku dan Komitmen Lanin

Saat menerima penghargaan tersebut, Lanin Alawin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih juga pada Fiqih Maria Rabiatul Hariroh sebagai Koordinator daerah Kabupaten Bekasi yang selalu membantu mengingatkan tugasnya sebagai pendamping UKM.

Ia menilai capaian ini bukan hasil kerja individu semata, melainkan buah dari kolaborasi antara pendamping, pelaku UMKM, serta dukungan pemerintah daerah yang berkelanjutan.

“Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pendampingan UMKM, khususnya di Kabupaten Bekasi. Keberhasilan UMKM binaan bukan hanya tanggung jawab pendamping, tetapi juga hasil dari kerja sama semua pihak,” kata Lanin kepada Ruzka Indonesia via sambungan selular, Ahad (14/12/2025).

Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pelaku UMKM agar mampu beradaptasi dengan perkembangan pasar dan teknologi yang terus bergerak cepat.

“Ke depan, fokus pendampingan akan diarahkan pada penguatan manajemen usaha, inovasi produk, serta peningkatan daya saing agar UMKM benar-benar siap bersaing di tingkat yang lebih luas,” tambahnya.

*Ajang Strategis dan Implikasi Ekonomi*

Jabar Rise Expo 2025 sendiri merupakan ajang strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong pemberdayaan UMKM. Kegiatan ini menghadirkan pameran produk unggulan, gelar koperasi, serta penganugerahan kepada UMKM, pendamping, dan pemangku kepentingan yang dinilai berkontribusi aktif dalam penguatan ekonomi daerah. Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, jajaran pemerintah provinsi, serta perwakilan dinas koperasi dan UMKM dari kabupaten dan kota se-Jawa Barat.

Hadirnya para pemangku kebijakan ini menunjukkan bahwa agenda penguatan UMKM telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah — tidak hanya sebagai isu program, tetapi sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi, tata kerja pasar inklusif, dan penciptaan kesempatan kerja.

Ketika acara usai dan sorot lampu panggung meredup, penghargaan itu tidak berhenti sebagai plakat. Ia menjadi simbol bahwa di balik geliat ekonomi Jawa Barat, terdapat kerja-kerja pendampingan yang sunyi namun menentukan arah.

Dengan diraihnya penghargaan sebagai Pendamping UKM Terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat, Lanin Alawin diharapkan terus berperan sebagai penggerak dan inspirasi dalam pengembangan UMKM — mendorong terwujudnya UMKM Jawa Barat yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing, bukan hanya dalam angka statistik, tetapi dalam kehidupan nyata jutaan pelaku usaha kecil. (***)

Penulis: Djoni Satria/Wartawan Senior