Galeri
Beranda » Berita » Harry Tjahjono, Dari Selamat Tinggal Duka hingga Si Doel Anak Sekolahan

Harry Tjahjono, Dari Selamat Tinggal Duka hingga Si Doel Anak Sekolahan

penulis dan jurnalis lawas terkenal Harry Tjahjono bersama Gubernur Jakarta, Pramono Anung. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
penulis dan jurnalis lawas terkenal Harry Tjahjono bersama Gubernur Jakarta, Pramono Anung. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA INDONESIA — Kemarin malam (5/12/2025) bertempat di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin Taman Ismail Marzuki (TIM), diluncurkan novel berjudul Si Doel Anak Sekolahan karya penulis dan jurnalis lawas terkenal Harry Tjahjono.

Skenario garapan Harry Tjahjono yang berakar budaya Jawa bukan sosok asli Betawi, mencerminkan bahwa ia adalah pembelajar yang militan tentang teknik menulis dengan menggambarkan kehidupan dan potret dari masyarakat Betawi yang sesungguhnya.

Bahkan para pamerannya yang notabene sebagian bukan asli Betawi, mampu berakting bersama logat yang khas dari kehidupan masyarakat Betawi.

Keberadaan masyarakat Betawi yang keberadaannya semakin tergusur oleh modernisasi pembangunan. Sebuah ironi yang memiriskan hati.

Selain pembahasan tentang novel Si Doel Anak Sekolahan, juga dibicarakan kisah perjalanan kepenulisan Harry Tjahjono yang salah satu karyanya pernah dijadikan film berjudul Selamat Tinggal Duka.

Galeri Indonesia Kaya, Gelar Konser Kidung Natal Indonesia, Semangat Inklusivitas Berjalan Beriringan dalam Harmoni Musik Keroncong

Kisah perjalanan dari sebuah sinetron berdasarkan skenario yang ditulis oleh seorang jurnalis autodidak Harry Tjahjono, tidak hanya menekankan pada sisi kehidupan masyarakat Betawi saja, namun mencakup beragam hal tentang filosofi kehidupan manusia yang sesungguhnya bahwa keakraban hubungan kekeluargaan dan sosial kemasyarakatan menjadi topik menarik yang dikemas dengan teknik blocking piawai yang wajar dari peran yang dimainkan para aktor dan aktrisnya.

Penghargaan dan peluncuran atas novel ini, juga dihadiri oleh Gubernur DKI Pramono Anung, selain Rano Karno sang Wakil Gubernur dan para artis pendukungnya seperti Mandra, Maudy Kusnaedi, pemusik Purwacaraka serta band pengiring penyanyi kontemporer Sandy Sandoro.

Begitulah, peluncuran novel dengan kemeriahan yang membahana dan jarang terjadi ini, di mana memasuki era teknologi digital, E-Book yang mudah dilihat melalui Handphone/gadget, fisik buku merupakan bentuk dari sebuah karya yang ditengarai keberadaannya hanya masih diminati oleh generasi tua.

Generasi muda mulai malas membaca dan memegang sebuah buku. Semoga melalui novel Si Doel Anak Sekolahan, keberadaan buku tetap menjadi cermin sebagai jejak sejarah yang tak terlupakan sepanjang zaman, sepanjang sejarah dunia literasi di negeri laut kaya, tanah subur yang bernama Indonesia.

Sukses, sehat selalu dan terus berkarya Harry Tjahjono. (***)

Yayasan Rumah Budaya Michiels Gelar Alunan Nada dalam Cerita

Penulis : Fanny J Poyk