Nasional
Beranda » Berita » Gerakan Besih-bersih Masjid Jawa-Bali, Kenang dan Teruskan Jejak Almarhum KH Muhammad Jazir ASP

Gerakan Besih-bersih Masjid Jawa-Bali, Kenang dan Teruskan Jejak Almarhum KH Muhammad Jazir ASP

Kegiatan safari bersih-bersih Masjid Jawa dan Bali.

RUZKA INDONESIA — Gerakan Bersih-Bersih Masjid Jawa–Bali yang digagas oleh tokoh Jogokariyan, KH. Muhammad Jazir ASP bersama beberapa DKM Masjid dan didukung oleh Marbot Aplikasi adalah sebuah ikhtiar kolektif untuk memuliakan rumah Allah dan negeri ini.

Kegiatan Safari Bersih-Bersih Masjid adalah simbolisasi dan implementasi sebuah gerakan membangun Indonesia agar bisa berubah lebih baik lagi, membersihkan hati, meminimalisir korupsi, merawat kebersamaan dan menjaga alam yang menjadi amanah kita sebagai Khalifah fil ard, pemimpin di muka bumi.

Masjid bukan hanya tempat sujud, tetapi pusat kehidupan: tempat membangun kejujuran, kebersihan, keberanian, kemandirian, dan perlawanan terhadap segala bentuk ketidakadilan, termasuk korupsi, manipulasi, dan penyalahgunaan amanah.

Bersih sebagai prinsip hidup Rasulullah SAW yang memancarkan kejujuran. Kebersihan masjid adalah cermin kebersihan pengelolanya. Masjid yang bersih diharapkan akan melahirkan jama’ah yang jujur. Pengelolaan yang bersih melahirkan kepercayaan. Dan, dari kepercayaan itulah peradaban dibangun.

Gerakan yang dilakukan oleh ratusan orang ini tidak berhenti pada sapu dan kain pel, tetapi menjelma menjadi gerakan moral:
membersihkan niat dari pamrih, membersihkan amanah dari pengkhianatan, membersihkan dakwah dari kepentingan sempit.

ITC Bersama Polres Depok Buka Pos Pengamanan Malam Tahun Baru, Dukung Rayakan Tanpa Kembang Api

Dari Masjid Jogokariyan, Masjid Al-Falah Sragen, menuju Masjid Pantai Bali.

Sebagaimana jejak dakwah Pak Kyai Jazir yang tak pernah mengenal batas geografis, gerakan ini bermula dari Masjid Jogokariyan Yogyakarta dan Masjid Al-Falah Sragen, lalu dipusatkan selama 3 hari di Masjid Pantai Bali, desa Cupel, kec. Negara, kab. Jembrana, provinsi Bali.

Masjid Pantai Bali menjadi simbol bahwa nilai-nilai kemasjidan: amanah, kebersamaan, transparansi, pelayanan jamaah, dan keberpihakan pada umat (Muslim dan Non Muslim) dapat tumbuh dan bersemi secara harmonis di mana pun, bahkan di wilayah dengan tantangan sosial dan demografis yang besar.

Melanjutkan, Bukan Sekadar Mengenang Pak Kyai Jazir

Gerakan Bersih-Bersih Masjid ini bukan hanya dengan mengenang, do’a dan air mata, tetapi dengan melanjutkan kerja-kerja sunyi beliau: memakmurkan masjid,
menguatkan jamaah,
menjaga amanah tanpa kompromi, dan menjadikan masjid benteng moral bangsa.

Rakernas PMSM Indonesia Susun Strategi Unggul Perkuat Daya Saing Global

Melanjutkan Gerakan Bersih-Bersih Masjid ini adalah bentuk nyata bahwa api perjuangan itu tidak akan padam, dan estafet dakwah terus berjalan dari generasi ke generasi.

Dari Masjid untuk Negeri

Ketika masjid bersih, jamaah akan jujur.
Ketika jamaah jujur, kepemimpinan akan lahir dengan integritas.
Dan ketika integritas menjadi budaya, negeri akan bersih dari korupsi dan kebusukan moral.
Inilah pesan yang diwariskan oleh Pak Kyai Jazir kepada kita semua:
Jika ingin mengubah negeri, mulailah dari masjid.

Semoga Allah SWT menerima amal jariyah almarhum Pak Kyai Jazir,
melapangkan kuburnya, menerangkan jalannya,
dan menjadikan kami penerus perjuangan beliau
dalam memuliakan masjid dan membangun peradaban yang Rahmatan lil ‘Alamiin.
Aamiin. (***)

Hadapi Nataru, Bupati Majalengka Instruksikan Pantau Ketat Harga Pangan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *