
RUZKA INDONESIA — Pemerintah Kabupaten Majalengka tengah menyiapkan lompatan besar di sektor kebersihan dan tata kelola lingkungan.
Hal itu ditandai dengan kunjungan resmi Bupati Majalengka ke Jepang pada 9–14 Desember 2025 untuk menjajaki kolaborasi dalam program Clean City Project.
Dalam agenda tersebut, rombongan Pemkab Majalengka mendatangi sejumlah instansi pemerintah Jepang, perusahaan teknologi, hingga komunitas penggiat lingkungan yang dikenal memiliki rekam jejak kuat dalam pengelolaan sampah dan kebersihan kota.
Salah satu titik yang dikunjungi adalah pusat pengelolaan sampah di Kota Fukuyama.
Meski disebut sebagai fasilitas dengan level terendah dalam sistem pengelolaan sampah Jepang, tempat tersebut mampu menangani 350.000 ton sampah per hari, sebuah angka yang dinilai mengagumkan oleh pihak delegasi.
Jajaki Teknologi dan Sistem Kebersihan Kelas Dunia
Bupati Majalengka menyebut bahwa kunjungan ini bukan sekadar studi banding, melainkan langkah strategis untuk memperkuat visi Majalengka Langkung SAE (Majalengka Lebih Baik).
“Kami ingin Majalengka menjadi daerah yang bersih, sehat, dan berdaya saing. Jepang sudah membuktikan keberhasilan pengelolaan sampahnya, dan kami ingin mengadopsinya sesuai kondisi daerah,” ujar Bupati.
Ada tiga fokus utama kerja sama yang tengah dijajaki:
1. Penerapan teknologi pengolahan sampah modern, termasuk mesin Waste-to-Energy dan sistem daur ulang berteknologi tinggi.
2 Penguatan edukasi masyarakat, terutama dalam penerapan pemilahan sampah dari sumbernya seperti yang dilakukan masyarakat Jepang.
3. Pengembangan infrastruktur kebersihan, mulai dari TPST ramah lingkungan hingga fasilitas pendukung kebersihan perkotaan lainnya.
Target Jangka Panjang: Kota Bersih dan Berkelanjutan
Program Clean City Project disebut bukan sekadar program temporer. Pemkab Majalengka menyiapkan rencana jangka panjang agar pengelolaan sampah dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Keberhasilan program ini diyakini akan berdampak pada:
1.Turunnya angka penyakit berbasis lingkungan karena lingkungan lebih sehat.
2. Meningkatnya citra daerah, sehingga menarik minat investor dan wisatawan.
3. Terciptanya ekonomi sirkular, di mana sampah dapat dikelola sebagai sumber daya bernilai ekonomi.
Kunjungan kerja ini disebut sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk membawa Majalengka menjadi kabupaten yang lebih bersih, tertib, dan berkelanjutan.
“Kerja sama dengan Jepang adalah langkah penting untuk mempercepat terwujudnya Majalengka Langkung SAE,” tegas Bupati.
Dengan selesainya agenda kunjungan pada 14 Desember 2025, rombongan diperkirakan membawa pulang rencana konkret dan model implementasi yang dapat langsung diterapkan di Majalengka.
Jurnalis: Eko Widiantoro
