RUZKA INDONESIA – Peran ibu kerap hadir dalam bentuk yang paling sunyi namun paling menentukan. itulah realita di balik rutinitas harian keluarga Indonesia.
Dari mengurus rumah tangga, mendampingi tumbuh kembang anak, hingga tetap menjalankan pekerjaan di luar rumah, ibu menjalani berbagai peran secara bersamaan, bahkan sering kali tanpa jeda dan tanpa sorotan. Meski kontribusinya menjadi fondasi kesejahteraan keluarga, perhatian dan dukungan emosional yang ibu berikan dalam keseharian masih kerap dianggap sebagai hal yang “sudah seharusnya”.
Berangkat dari realitas tersebut, sekaligus memperingati Hari Ibu 2025, hadir kampanye nasional MY BABY bertajuk #HanyaIbuYangBisa. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk kembali melihat, memahami, dan mengapresiasi peran ibu sebagai fondasi keluarga, baik di rumah maupun di dunia kerja, serta memberikan pengakuan yang lebih setara atas kontribusi yang selama ini kerap luput dari perhatian.
Peran ganda ibu menjadi semakin relevan di tengah kondisi sosial saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 menunjukkan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan di Indonesia mencapai 55,42%, yang berarti lebih dari separuh perempuan usia produktif berpartisipasi aktif dalam dunia kerja, baik di sektor formal maupun informal. Namun, di balik partisipasi tersebut, tanggung jawab domestik dan pengasuhan anak masih sebagian besar berada di pundak ibu.
Survei Sakernas menunjukkan bahwa peran ibu tidak hanya hadir di ranah domestik, tetapi juga berdampak luas dalam kehidupan sosial dan profesional. Di tengah berbagai peran yang dijalani secara bersamaan, ibu membangun lingkungan pengasuhan yang penuh perhatian dan kasih, yang membantu anak tumbuh dengan rasa aman dan dicintai.

Komentar