Galeri
Beranda » Berita » A Tribute to Pipiet Senja

A Tribute to Pipiet Senja

Diskusi A Tribute to Pipiet Senja. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Diskusi A Tribute to Pipiet Senja. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA INDONESIA — Meski menurut filsuf Prancis Albert Camus yang terkenal dengan teori absurditasnya bahwa hidup itu adalah menunggu kematian, keinginan sosok yang satu ini adalah selama hidup ada perhatian dan rasa sayang dari perjalanan waktu yang dijalaninya.

Paling tidak sedikit kesetaraan kemanusiaan di dalam dia melakoni kehidupannya sebagai manusia. Namun itu sangat sulit terjadi. Absurditas di kehidupannya tetap menyertai.

Maka pelampiasannya ia tuangkan ke dalam ratusan novel dewasa dan anak-anak sertacerpen yang ia garap sejak tahun 1970-an.

Di tengah sakit thalasemia bawaan yang mengharuskannya selalu transfusi darah, lalu penyakit itu merambah ke berbagai sudut tubuhnya hingga ia selalu merasa kesakitan, dan berbagai tekanan hidup, ia mengalihnya ke menulis dan menulis.

Saya kerap terkenang akan narasinya yang selalu membangkitkan semangat saya untuk menulis, "Faannny, yuk kita cari urusan dengan menulis, kita sebarkan virus menulis ke siapa saja yang menyukai dunia itu agar mereka bisa berbicara banyak dan melakukan terapi tentang hidupnya."

Galeri Indonesia Kaya, Gelar Konser Kidung Natal Indonesia, Semangat Inklusivitas Berjalan Beriringan dalam Harmoni Musik Keroncong

Itulah Pipiet Senja. Kemarin tanggal 6 Desember 2025, bertempat di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin lt 4 Taman Ismail Marzuki, tribute untuknya diberikan dan dirayakan oleh kami bersama seluruh penulis yang ada di dalam buku memoar tentangnya.

Sesungguhnya jika ada apresiasi yang layak dari Pemerintah, Pipiet Senja pantas mendapatkannya, karena hingga akhir hayatnya dia terus menulis beragam genre tulisan, keliling mancanegara dan menularkan virus menulis ke beragam generasi.

Tulisan yang mengabgkat beragam versi dengan situasi sosial kemasyarakatan Indonesia, oleh penulis kelahiran Cimahi ini, sangat menggugah kalbu bagi para pembacanya

Selamat Jalan Pipiet Senja, kenangan tentangmu ada di beragam novel dan cerpen karyamu. Semua itu tak lekang oleh waktu. Damai bersamanya. (***)

Penulis: Fanny J Poyk

Yayasan Rumah Budaya Michiels Gelar Alunan Nada dalam Cerita