RUZKA INDONESIA – Kota Surabaya segera terbebas dari stunting. Harapan itu diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari, di Surabaya, Senin (29/12/2025).
Harapan Lucy itu beralasan karena saat ini prevalensi stunting di Surabaya hanya 1,7 persen. Angka ini menjadikan Surabaya terbaik dalam penanganan stunting di Indonesia.
“Zero stunting di Surabaya menjadi obsesi utama. Saya berharap, Surabaya nantinya yang pertama menjadi zero stunting di Indonesia,” ungkap Lucy kepada RUZKA INDONESIA.
Untuk itu, Lucy secara rutin membagikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) untuk balita dan ibu hamil di Surabaya. Hal ini sudah dilakukannya 10 tahun terakhir.

Menurut Lucy, MPASI bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi bayi yang sudah tidak tercukupi oleh ASI saja setelah usia 6 bulan, mendukung pertumbuhan fisik dan kognitif, mencegah stunting, dan melatih pola makan sehat.
Lucy pun tanpa lelah blusukan ke posyandu di Surabaya. Dengan menyapa dan memotivasi ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki balita untuk bersama-bersama menekan stunting.
Lucy yang juga Ning Surabaya tahun 1986, sambil menyerahkan MPASI setiap berkunjung ke Posyandu, juga mendengarkan harapan-harapan para ibu di Surabaya. Dari ragam masukan itulah membulatkan tekad Lucy untuk terus menerus membagikan MPASI guna menambah gizi ibu hamil dan balita.
“Tambahan gizi melalui MPASI dapat membantu penurunan stunting di Surabaya lebih cepat dari daerah lain. Bahkan semakin yakin tak lama lagi Surabaya akan masuk zero stunting,” tandas Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya ini.
Keyakinan itu, kata Lucy, juga karena didukung Kader Surabaya Hebat (KSH), yang dibentuk Pemkot Surabaya. PSH menjadi pelayan masyarakat Surabaya dalam bidang kesehatan, sosial, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
Karena itu, Lucy mengapresiasi KSH yang sudah bekerja dengan hati hingga prevalensi stunting turun secara signifikan di Surabaya. Kerja keras PSH membuat Lucy optimis zero stunting di Surabaya tinggal menunggu waktu saja.

“KSH dapat bergerak maju dan terkoordinir dengan baik berkat kebijakan Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Walikota Armuji dalam penanganan stunting. Hal ini juga didukung penuh Ketua Pengerak PKK Surabaya Rini Indriyani yang turun langsung dengan program inovatif dalam penanganan stunting,” jelas Lucy.
“Dengan program inovatif, pemberdayaan masyarakat yang intens, dan pembagian MPASI secara kontinyu, Surabaya akan segera masuk zero stunting. Saya berharap Surabaya akan segera menjadi percontohan dalam penanganan stunting di Indonesia,” pungkas Lucy. (***/Hop)
Editor: Ao S Dwiyantho Putra
Email: aodwiyantho@gmail.com

Komentar