Gaya Hidup
Beranda » Berita » Pecah Ratusan Penonton Padati GMCC, Joget Bareng Momonon hingga Donasi Kemanusiaan

Pecah Ratusan Penonton Padati GMCC, Joget Bareng Momonon hingga Donasi Kemanusiaan

Band regae asal Tangerang Momonon getarkan GMCC di malam minggu. (Foto: Dok Eko Widiantoro)

RUZKA INDONESIA — Gedung Majalengka Creative Center (GMCC) mendadak “pecah” pada Sabtu (20/12/2025).

Ratusan penonton tumpah ruah memadati area pertunjukan musik yang menghadirkan band reggae kenamaan asal Tangerang, Momonon, bersama sejumlah band lokal Majalengka.

Acara musik yang digagas komunitas SoraSore dan Stone Jam ini berkolaborasi dengan Ekraf Majalengka, menghadirkan deretan pengisi acara seperti Avan Rude, Fastpry, Om Girang, dan Pengeye. Dentuman musik reggae dan alternatif sukses mengajak penonton berjoget bersama hingga malam hari.

Tak hanya menyedot penonton lokal, gelaran ini juga menarik pengunjung dari luar daerah. Dukungan penuh datang dari Pemerintah Kabupaten Majalengka yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Ida Heriyani serta Ketua Komite Ekraf Majalengka, H. Baya, yang hadir langsung menyaksikan antusiasme penonton.

Batik Depok sebagai Kanvas Budaya Kota Urban

Menariknya, event musik ini tak sekadar menjadi ajang hiburan. Panitia juga mengajak penonton untuk aksi kemanusiaan berupa penggalangan donasi untuk korban bencana alam di Sumatera, yang mendapat sambutan positif dari para penonton.

Perwakilan SoraSore dan Stone Jam, Yudha Tri Nugraha, mengungkapkan bahwa acara tersebut berawal dari ide spontan komunitasnya.

“Kami punya ide untuk menggelar event besar, lalu mencoba datang ke GMCC dan bertemu Ketua serta jajaran Ekraf Majalengka. Alhamdulillah responsnya sangat bagus,” ucap Yudha di sela acara.

Ia mengakui, ini merupakan kali pertama SoraSore dan an Stone Jam menggelar event musik dengan skala nasional.

“Ini pertama kalinya kami mengadakan event berskala nasional. Padahal, setiap bulan sebenarnya kami rutin menggelar acara kecil bersama band-band lokal,” terang Yudha.

Duka Sumatera, Margocity Tidak Gelar Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru

Lebih jauh, Yudha menegaskan bahwa setiap kegiatan yang digelar SoraSore dan Stone Jam memiliki misi mendorong kreativitas masyarakat Majalengka.

“Dalam satu event itu ada banyak potensi yang tumbuh, mulai dari peluang kerja, freelance, hingga ruang kolaborasi kreatif bagi anak muda,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komite Ekraf Majalengka, H. Baya, menilai event tersebut sebagai bukti bahwa ekosistem ekonomi kreatif di Majalengka terus berkembang dan siap naik kelas.

“Event ini menunjukkan bahwa Majalengka punya potensi besar di sektor kreatif. Anak-anak mudanya berani, kreatif, dan mampu menghadirkan kegiatan berkualitas yang berdampak ekonomi dan sosial,” kata H. Baya.

Ia juga mengapresiasi penyelenggara yang mengajak pada nilai-nilai kemanusiaan di tengah hiburan.

Depok Ikuti Jakarta, Larang Pesta Kembang Api saat Malam Tahun Baru

“Ini bukan sekadar konser. Ada empati dan kepedulian sosial di dalamnya. Inilah wajah ekonomi kreatif yang ingin kami dorong: kreatif, inklusif, dan memberi manfaat bagi sesama,” pungkasnya. (***)

Jurnalis: Eko Widiantoro
Editor: Rusdy Nurdiansyah

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *