
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Suasana ceria memenuhi halaman SMPN 1 Majalengka, Jawa Barat (Jabar), saat ratusan siswa-siswi memainkan angklung secara kolosal di hadapan Bupati Majalengka, Eman Suherman, Senin (17/11/2025).
Pertunjukan ini digelar untuk memperingati Hari Angklung Sedunia yang jatuh pada 16 November.
Meski angklung telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia oleh UNESCO sejak 2010, Bupati Eman menilai masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya peringatan Hari Angklung Sedunia.
Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya melestarikan angklung sebagai warisan budaya Sunda yang mendunia. Menurutnya, angklung memiliki nilai sejarah yang kuat, berperan penting dalam kehidupan masyarakat Sunda, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Upaya pelestarian bukan sekadar menjaga warisan budaya, tetapi juga mengembangkannya bagi generasi mendatang melalui pendidikan seperti yang dilakukan hari ini,” ujarnya.
Bupati juga menjelaskan bahwa memainkan angklung secara bersama-sama memberikan pelajaran penting tentang kerja sama dan koordinasi. Menurutnya, harmoni yang tercipta dari berbagai nada angklung mengajarkan nilai kebersamaan dan kekompakan.
Ia turut menyinggung nilai-nilai budaya Sunda yang sejalan dengan filosofi angklung, seperti saling mengasihi, hidup rukun, dan menjaga kebersamaan. Nilai-nilai itu, kata Bupati, perlu terus ditanamkan kepada pelajar sejak dini.
“Peringatan Hari Angklung Sedunia di SMPN 1 Majalengka bukan hanya ajang pelestarian seni tradisional, tetapi juga momentum menginternalisasi filosofi budaya Sunda kepada generasi muda,” kata Bupati.
Dalam kesempatan itu, ia juga menginstruksikan agar perayaan Hari Jadi Majalengka nanti menghadirkan penampilan angklung dengan jumlah peserta yang lebih banyak.
Peringatan di SMPN 1 Majalengka ini sekaligus menjadi dorongan bagi Majalengka untuk terus menghidupkan kekayaan seni daerah, terutama angklung yang kini menjadi simbol identitas budaya Sunda di mata dunia. (***)
Jurnalis: Eko Widiantoro
